Liga 2 dan 3.
Salah satu janji dari "kampanye" Erick Thohir jika dirinya terpilih menjadi Ketua Umum PSSI yang baru menggantikan Mochamad Iriawan adalah menghidupkan kembaliRezim Mochamad Iriawan memutuskan jika Liga 1 tanpa degradasi dan Liga 2 dan 3 dihentikan.
Hal tersebut banyak menuai kritikan karena sistem itu tidak competitive. Klub-klub Liga 1 jadinya hanya asal menang saja dan menduduki ranking yang lebih baik di atasnya.
Dengan digulirkannya kembali Liga 2 dan 3 tentunya ini menjadi kabar baik bagi klub-klub kasta kedua dan ketiga tersebut karena semangat untuk berlomba-lomba promosi ke kasta teratas, asalkan mereka bermain fair.
Namun kebijakan itu bisa membuat was-was tim-tim papan bawah dimana mereka tentunya tidak mau turun ke Liga 2.
Dengan hidupnya Liga 2 dan 3 maka otomatis ada lagi sistem degradasi di Liga 1.
Hingga pekan ke-25 ini, lima tim papan bawah adalah RANS Nusantara FC (milik Raffi Ahmad) dengan 17 poin, Persik Kediri (17 poin), Barito Putera (22), Persikabo 1973 (25), dan PSS Sleman (28).
Mereka tidak boleh santai begitu saja dan dari sekarang harus lebih intensif untuk mencari jalan keluar dari zona merah.
Memang tidak semua mengkritik kebijakan rezim Iwan Bule cs yang meniadakan sistem degradasi dan meniadakan Liga 2 dan 3, ada juga yang pro.
Yang pro beralasan lantaran Liga 2 sulit dituntaskan sebelum bulan Mei 2023 dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia U-20 di bulan itu (20 Mei-6 Juni).
Selain itu Indonesia juga disibukkan oleh jadwal yang padat di sepanjang tahun 2023 ini.