"Negara sebesar ini tidak punya fasilitas latihan. Ini harus dibangun dulu," itu kata Erick Thohir sebelum KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI.
Yang dimaksud Menteri BUMN itu apabila dia terpilih sebagai Ketua Umum PSSI maka dia punya rencana untuk membangun lebih dulu fasilitas latihan Timnas.
Selanjutnya pria berusia 52 tahun itu juga mengatakan tidak ada liga yang dianaktirikan.
Artinya jika Liga 1 mendapatkan perhatian, maka Liga 2 dan 3 tidak boleh diabaikan begitu saja.
Erick Thohir mencontohkan di Inggris, dimana semua level liga sama-sama mendapatkan kesempatan untuk saling bersaing. Di negaranya Raja Charles itu ada kompetisi Piala Liga Inggris, Piala FA, selain juga kompetisi domestik.
Erick juga mengatakan akan memperbaiki kinerja wasit sehingga terjalin kedekatan dengan suporter.
Pemilik Oxford United itu juga mewacanakan akan mulai menerapkan VAR (Video Assistant Referee) agar tidak ada lagi saling selisih.
Bos Mahaka Grup itu juga akan mendukung Shin Tae-yong dalam melakukan programnya.
Dan ternyata apa yang diprediksi banyak orang sejauh ini, mantan pemegang saham Inter Milan itu memang terpilih menjadi Ketua Umum PSSI yang baru menggantikan Ketua Umum PSSI sebelumnya Mochamad Iriawan.
Dalam KLB yang digelar di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (16/2/2023) itu Erick Thohir mendapatkan 64 suara dari 86 dan dengan demikian mengalahkan tiga kandidat lainnya masing-masing Arif Wicaksono, Doni Setiabudi, dan La Nyalla Mattalitti.