"Hari ini saya dan teman-teman ke Kantor PSSI untuk mengembalikan formulir," katanya.
Sepakbola merupakan olahraga yang dia cintai selama dua dekade dan dia kembali ingin terjun dan memulai pengabdiannya lagi.
"Selama 20 tahun saya cintai dan akan terus selamanya," kata wanita berambut sebahu itu sembari tersenyum.
Semenjak masih duduk di bangku SD hingga kuliah Ratu Tisha menggemari olahraga sepakbola. Bukan sebagai pemain tapi sebagai manajer yang membina tim dari bawah.
Setelah pengunduran dirinya sebagai Sekjen PSSI sejak April 2020 seperti yang disebutkan di atas, selain terjun ke dunia bisnis, wanita cantik ini juga masih di olahraga sepakbola.
Dia adalah wakil Ketua federasi sepakbola ASEAN (AFF).
Setelah lulus dari ITB (Institut Teknologi Bandung) jurusan matematika pada tahun 2008, Ratu Tisha langsung bekerja di perusahaan jasa perminyakan Schlumberger.
Karena selama bekerja dia ditugaskan melawat ke negara-negara seperti Cina, Inggris, Amerika Serikat, dan Mesir, maka itu membuatnya menguasai lima bahasa sekaligus.
Tisha juga menambah wawasan dengan mengikuti berbagai seminar sepakbola di Belgia, Denmark, dan Jepang.
Ratu Tisha Destria menjadi satu dari 28 yang lolos dari 6400 pendaftar tes program FIFA Master.
Dia menuntaskan studi selama satu setengah tahun dalam program FIFA Master tersebut dan mendapatkan gelar Master of Art.