Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Uniknya Gereja Santa Maria de Fatima: Arsitektur Tionghoa, Ibadahnya Dua Bahasa Mandarin dan Indonesia

6 Januari 2023   09:05 Diperbarui: 6 Januari 2023   09:17 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gereja Katolik Santa Maria de Fatima (kompas.com)

Artikel yang dimuat di indozone.id tertanggal 5 Januari 2023 tentang Gereja Santa Maria de Fatima menarik perhatian dan mengingatkan saya ketika mengunjungi kawasan dimana gereja yang dimaksud berlokasi.

Dari namanya "Gereja Santa Maria" itu mengindikasikan dengan jelas bahwa gereja itu adalah gereja bagi peribadatan umat Katolik.

Namun ada "de Fatima"nya saya kurang mengerti. Mungkin ada sejarahnya dinamakan demikian.

Uniknya gereja yang berlokasi di kawasan Pecinan atau tepatnya di Jalan Kemenangan III Nomor 47, Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat itu selain ada ornamen-ornamen katolik juga ada ornamen-ornamen khas Tionghoa.

Seperti diketahui, kawasan Glodok itu merupakan kawasan yang dihuni oleh orang-orang keturunan Tionghoa, sehingga kawasan ini disebut juga dengan Pecinan.

Rasa-rasanya saya pernah juga melihat secara langsung gereja yang dimaksud, namun pada waktu kurang antusias.

Gereja yang terletak di tengah-tengah pemukiman padat penduduk itu arsitektur nya mengikuti arsitektur Cina.

Mirip seperti bangunan vihara (tempat peribadatan umat Buddha), di depan pintu gereja terdapat dua patung kirin, sejumlah lampion, dan angpao-angpao berwarna merah yang tergantung di pohon.


images-1-63b6c8584addee5cc06b1cb8.jpg
images-1-63b6c8584addee5cc06b1cb8.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun