Iran sangat menarik sebagai negara ditinjau dari segi politik.
Bahkan Revolusi Islam Iran yang terjadi pada tahun 1979 digadang-gadang sebagai revolusi terbesar ketiga sepanjang sejarah. Setelah Revolusi Perancis dan Bolshevik.
Revolusi Iran itu adalah runtuhnya sistem monarki yang dipimpin Mohammad Reza Pahlevi digantikan menjadi Republik Islam Iran dibawah pimpinan Ayatullah Rohullah Khomeini.
Beberapa waktu lalu Iran diguncang protes dan demonstrasi terkait tewasnya Mahsa Amini (22 tahun) di tahanan.
Amini dijebloskan ke penjara karena melanggar peraturan moralitas.
Amini mengenakan pakaian ketat yang dilarang oleh pemerintah Islam Iran. Amini lantas ditangkap polisi dan dijebloskan ke penjara. Lantas meninggal di balik jeruji besi tersebut.
Namun tak disangka, euforia kemenangan sepakbola ternyata berpengaruh terhadap pembebasan tahanan.
Dilansir dari Mizan Online, pemerintah Iran telah membebaskan 709 tahanan sebagai ungkapan sukacita atas kemenangan Tim Melli itu atas Wales 2-0 di Grup A.
Dengan kemenangan di laga kedua itu maka Iran membuka peluang lolos ke 16 besar. Tim Melli cukup bermain imbang dengan Amerika Serikat di laga pamungkas.
Di antara para pemrotes atas kematian Amini di tahanan seperti yang disebutkan di atas cukup banyak di antaranya mereka yang merupakan public figure di negara itu.