Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket

Kilas Balik, Akhiri Kedigdayaan Cina, Indonesia Membawa Pulang Piala Suhandinata Setelah 3 Kali Beruntun Gagal

9 Oktober 2022   10:06 Diperbarui: 9 Oktober 2022   10:16 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Indonesia di Piala Suhandinata 2022 (sportstars.id)

Di final Indonesia bertemu dengan tim yang paling sering membawa pulang trofi ini. Daniel Marthin dkk menundukkan Cina dengan skor 3-1.

Ini adalah kali pertama Indonesia juara sejak digelar pada tahun 2000. Dua negara lainnya yang pernah juara adalah Korea Selatan 2 kali (2006 dan 2013) dan Malaysia 1 kali (2011).

Terasa istimewa karena piala yang berasal dari nama Suharso Suhandinata dipulangkan ke tanah air, namun skor 3-1 atas Cina itu tidak mudah. Semua laga berakhir dengan tiga gim.

Dalam lima edisi sebelumnya secara berturut-turut negeri Panda itu selalu membawa pulang trofi ini ke negaranya.

Ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang pada tahun itu juga juara dunia junior membuka kemenangan Indonesia atas Lin Fang Ling/Feng Yan Zhe.

2-0 untuk Indonesia dipersembahkan tunggal putri Putri Kusuma Wardani atas Zhou Meng.

Negeri Panda membuka harapan setelah tunggal putra Bobby Setiabudi kalah dari Liu Liang. 2-1 Indonesia masih memimpin.

Kunci kemenangan Indonesia 3-1 atas Cina diraih dari ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Putri Syaikah atas Tan Ning/Li Yi Jing.

Ini adalah kali pertama Indonesia berhasil di final setelah tiga kali sebelumnya hanya mengantongi medali perak tiga edisi beruntun yaitu 2013 (dari Korea Selatan), 2014 (dari Cina), dan 2015 (dari Cina).

Orang Indonesia Suharso Suhandinata dikenal sebagai tokoh yang mempersatukan dua kubu bulutangkis dunia yaitu WBF (World Badminton Federation) dan IBF (International Badminton Federation) menjadi seperti yang kita sekarang ini, BWF saja.

Atas lobinya juga Suharso Suhandinata berhasil memberikan nama "Sudirman" untuk supremasi bulutangkis beregu campuran Piala Sudirman, kakak dari Piala Suhandinata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun