Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Kanjuruhan Kerusuhan Sepakbola Terbesar Kedua Sepanjang Sejarah, Bukti Harus Dievaluasi dengan Serius

2 Oktober 2022   10:06 Diperbarui: 2 Oktober 2022   14:10 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sangat disesali adanya Kerusuhan Kanjuruhan (tribun-medan.com)

Innallilahi wa innailaihi rojiun.

Dilansir dari detik.com hingga pukul 08.30 Minggu (2/10/2022) pagi WIB ada 129 orang meninggal dunia akibat kerusuhan sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Namun data itu melansir dari kicauan di media sosial jumlahnya bahkan mencapai lebih dari 154 orang pada waktu beberapa menit sesudahnya.

Jika data itu benar, maka Stadion Kanjuruhan menjadi "juara kedua" tragedi sepakbola yang paling banyak memakan korban meninggal dunia dalam sejarah.

Tragedi terkelam terjadi pada 24 Mei 1964 di Estadion Nacional pada kualifikasi Olimpiade Tokyo 1964 antara Argentina versus Peru.

Seorang suporter masuk ke lapangan dan memukul wasit yang menganulir gol Timnas Peru. Polisi dengan brutal menghajar si suporter tersebut. 

Itulah cikal bakal terjadinya kerusuhan yang menyebabkan 328 orang tewas.

Jika melihat angka 129 saja, maka itu sudah melebihi angka 126 orang tewas yang sejauh itu menjadi kerusuhan sepakbola terbesar kedua, pada 5 September 2001. Di Stadion Accra Sports, Ghana 

Dalam derbi antara Asante Kotoko dengan Hearts of Oak, Kotoko (tim tamu) unggul 1-0 beberapa menit sebelum akhir laga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun