"Sekarang nabung bunganya 0 persen," kata saya kepada seorang bapak yang memang sudah saya kenal ketika duduk-duduk di sebuah mall.
"Dulu mah ada Tabanas dan Taska bunganya bisa sampai 18 persen. Saya pernah nabung di BNI," kata bapak itu.
Sekira satu bulan setelah itu saya juga mendengar soal Tabanas (Tabungan Pembangunan Nasional) dan Taska (Tabungan Asuransi Berjangka) ini dari tulisan Suster Monika Ekowati di Kompasiana, 19 September 2022.
Betapa pada masa kecilnya, Suster Monika menceritakan beliau sering menyisihkan uang Rp 5 - Rp 10 untuk ditabungkan ke Bank.
Di Tabanas. Beliau pada saat itu masih duduk di kelas 4 SD pada tahun 1972.
Suster Monika menghubungkan tulisannya dengan bunga Bank yang saat ini sedang menjadi pembicaraan media sosial yaitu bunga 0 persen. Bank-bank Papan Atas baru memberikan bunga 0,1 persen bagi saldo di atas Rp 1 juta ke atas.
Sungguh miris, di saat masih banyaknya penabung kecil dimana mereka mengharapkan selain uangnya disimpan di Bank supaya aman, mereka juga mengharapkan uangnya dapat berbunga.
Namun boro-boro mendapatkan bunga, ingin untung malah semakin merugi.
Bahkan menabung di Taplus BNI saja misalnya dengan saldo Rp 150 juta jika dikalkulasi tetap masih merugi.
Saldo sebesar itu untuk Taplus diberikan bunga 0,1 persen. Sedangkan biaya administrasi tetap harus dibayar tiap bulan.Â