Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Thrifting Shop Masih Menjadi Primadona Milenial, Ancaman Produk Dalam Negeri?

8 September 2022   09:05 Diperbarui: 8 September 2022   09:16 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yuana sendiri faham dan mendengar jika pakaian impor bekas itu ada mengandung bakteri karena belum itu pakaian itu dicuci dulu.

Melalui uji laboratorium yang dilakukan Kementerian Perdagangan beberapa waktu lalu, ditemukan jika pakaian impor bekas itu ada mengandung bakteri yang bisa membuat badan gatal-gatal.

Beberapa waktu lalu berdasarkan hasil lab tersebut, Kementerian Perdagangan yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menemukan pakaian impor bekas senilai Rp 8 milyar lalu dimusnahkan dengan cara dibakar.

Belum tentu semua pakaian impor bekas mengandung bakteri mengaca kepada hasil lab seperti yang sudah disebutkan di atas.

Mungkin itu hanya sentimen Kementerian Perdagangan saja yang tidak mau cemburu dengan produk dalam negeri. Kementerian Perdagangan ingin mengalihkan perhatian masyarakat kepada thrifting shop.

Kampanye "Bangga Buatan Indonesia" sudah sering kita dengar. Logo ini mulai dicanangkan oleh Kemendag dan Kominfo pada tahun 2009 lalu.

Gerakan Nasional itu pun dipertegas lagi oleh Presiden RI Joko Widodo. Pada 14 Mei 2020 Presiden Jokowi meluncurkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) ini.

Pakaian bekas impor ini masih menjadi primadona milenial masa kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun