Seperti dilansir dari sebuah situs, Felani yang tidak bisa mengontrol pemakaian kartu kreditnya pada akhirnya sangat gelisah, bahkan tidak bisa tidur nyenyak di malam hari memikirkan kewajibannya untuk melunasi cicilan.
Gali lubang tutup lubang, istilah ini sudah sering kita dengar yang merujuk kepada mereka yang terjerat tali kewajiban membayar cicilan.
Untuk melunasi, mereka malah meminjam uang lagi ke orang atau institusi lainnya.
Pada mulanya Felani merasa yakin bahwa dia dapat melunasi kewajibannya. Namun terbius kenikmatan, Felani bahkan membeli barang-barang yang jumlahnya 10 kali lipat dari gajinya sebulan.
"Semula hanya ratusan ribu. Namun semakin lama jumlahnya makin besar sampai-sampai saya berani total 10 kali lipat dari gaji," katanya.
Penyesalan sangat dirasakannya namun wanita itu bertekad untuk melunasi semua kewajibannya. Felani mengakui bahwa dirinya telat sadar sampai-sampai dia merasakan sulit tidur karena dikejar-kejar.
Dari capeknya tubuh karena sulit tidur karena memikirkan kewajibannya, Felani mulai menyusun rencana untuk menyehatkan.
Felani berusaha mengerem sebisa mungkin untuk shopping atau mengonsumsi kesenangan apapun yang sifatnya hanya membuang-buang uang saja kendati pun dengan sikapnya itu dia berisiko kehilangan banyak teman.
Kedua, wanita geulis tersebut mulai membuat anggaran atau alokasi dana.Â
Ketiga, dia mulai mencari uang tambahan dengan bekerja freelance. Pendapatan dari freelance itu dibayarkan nya untuk melunasi cicilan.
Disiplin dengan trik yang dibuatnya sendiri, setelah dua tahun berjalan Felani sudah bisa melunasi tunggakan utang kartu kredit nya yang sebesar Rp 55 juta.