Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (kumparan.com)
Bakri (julukan ganda putra Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri) tampil memikat di All England 2022 yang lalu.
Sebelum menjadi kampiun di turnamen klasik dan bergengsi itu dengan mengalahkan Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan di partai puncak, di babak sebelumnya Bakri menyingkirkan dua ganda tanah air lainnya yaitu The Minions di semifinal dan The Prayer (julukan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan) di babak pertama.
Setelah itu muncul keinginan dari Bakri untuk mencapai target yaitu menembus 10 besar dunia di tahun ini. Pada saat ini ranking Bakri berperingkat 20.
Namun sayangnya upaya yang ditargetkan nya itu tidak mudah dicapai dan mengalami cukup banyak kendala.
Ada 8 turnamen yang diikuti Bakri sejak All England 2022, prestasi terbaik yang dicapai Bagas/Fikri adalah semifinal Korea Open 2022.
Bagas/Fikri terhenti di 16 besar Indonesia Open 2022 oleh rekan senegaranya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Sedangkan sebelumnya, di Indonesia Masters 2022 Bagas/Fikri bahkan terhenti di babak pertama oleh Sabar Karyaman Gutama/Mohamad Reza Pahlevi Isfahani.
Curiga Bagas/Fikri mempunyai beban setelah kampiun di All England wartawan menanyakan soal itu. Namun menurut mereka "itu biasa saja".
"Biasa saja. Tidak ada beban. Yang lalu (All England) sudah saja berlalu. Kita mulai dari nol lagi," kata Bagas Maulana.
Keadaan sekarang justru terbalik. Jika dulu Bakri dijuluki "penghancur teman sendiri " yaitu mengalahkan ganda putra sesama Indonesia, tapi kini justru Bagas/Fikri selalu kalah dari sesama Indonesia.