Pemerintah memberikan cuti bersama tahun ini mulai tanggal 29 April hingga 7 Mei 2022.
Memasuki Lebaran dan selama masa cuti pola makan kita menjadi tidak teratur. Sangat berbeda dengan pola makan sebelumnya selama bulan Ramadhan dimana kita dibatasi makan hanya pada saat sebelum Imsak dan sesudah buka puasa.
Seolah-olah ingin balas dendam karena sulit makan di bulan Ramadhan, kita jadinya bernafsu untuk melahap semua aneka masakan dan makanan lainnya yang enak-enak tanpa mengabaikan risiko buruknya.
Makanan yang enak-enak itu mulai dari santan, daging-daging berlemak, makanan atau minuman yang manis-manis, baso kuah, mie baso, dan sebagainya.
Oleh karenanya muncul alasan klasik usai Lebaran penyakit-penyakit "paska Lebaran" karena pola makan yang tidak teratur makan segala makanan dan minuman yang enak-enak.
Alasan klasik penyakit yang muncul setelah Lebaran itu di antaranya adalah:
Sakit perut. Naiknya berat badan. Naiknya gula darah. Naiknya lemak darah dan kadar kolesterol. Atau pun gangguan asam urat.
Ya, betapa tidak?
Terutama anak-anak dan remaja yang mengeluh mengalami gangguan pencernaan karena melahap semua makanan yang enak-enak dengan bernafsu.
Dilansir dari suara.com, dr. Elfina Rachmi, MGizi, SpGK, seorang ahli gizi memberikan 5 tips untuk move on mengembalikan pola makan sehat setelah Lebaran.
Apa saja?