Di media sosial terutama Facebook sering muncul meme-meme lucu setelah usai Lebaran.
Dalam postingan berupa gambar seseorang yang memegang dompet yang dibuka, tapi tidak uangnya sama sekali.
Di bawahnya ada tulisan "Lebaran fitri lagi, dompet juga fitri lagi".
Ya setelah Lebaran usai dompet kita biasanya kosong melompong.
Selama bulan Ramadhan dan Lebaran banyak pengeluaran yang keluar dari dompet kita untuk segala macam kebutuhan mulai dari membeli pakaian baru, ongkos mudik, membeli kue-kue, untuk salam tempel, dan sebagainya.
Tak pelak duit pun menjadi cekak setelah Lebaran.
Bagaimana caranya untuk mengatasi kondisi seperti ini?
Andy Nugroho, seorang financial planner dari Advisors Alliance Group Indonesia  mengatakan satu-satunya cara untuk mengatasi hal itu adalah dengan menekan sekecil mungkin pengeluaran.
Keluar uang hanyalah untuk hal yang benar-benar penting saja. Andy juga menambahkan jika kita harus mencari pemasukan dengan bekerja atau business kecil-kecilan.
"Jika sesudah IdulFitri keuangan kita cekak, maka kita harus mencari tambahan penghasilan paling tidak sampai akhir bulan pas gajian," kata Andy, Selasa (10/5/2022).
Menurut Andy, jika kondisi keuangan kita benar-benar cekak maka satu-satunya jalan adalah dengan menekan pengeluaran sekecil mungkin.
Bukan berarti tidak membelanjakan sama sekali, tapi dengan membuat skala prioritas biaya-biaya apa yang memang harus dikeluarkan.
Artinya kita harus selektif.
Untuk pengeluaran yang bersifat untuk senang-senang harus ditunda, utamakan pengeluaran yang sifatnya kewajiban seperti membayar utang atau tagihan.
Kerja atau business kecil-kecilan untuk menambah penghasilan itu misalnya berjualan makanan atau kebutuhan barang lainnya.
Lalu apakah cekaknya keuangan kita sehabis Lebaran boleh diatasi dengan berutang?
Andy Nugroho mengatakan dalam kondisi yang sangat terdesak misalnya sudah tidak punya tabungan lagi yang bisa diambil atau tidak punya barang untuk digadaikan maka kita mencari pinjaman uang.
Cobalah dulu mencari pinjaman ke saudara atau teman yang pengembaliannya nanti lebih ringan.
Kalau tidak bisa, maka bisa memanfaatkan kartu kredit atau pinjaman fintech.
Namun harus diingat yang namanya pinjaman itu ada kewajiban untuk mengembalikannya beserta bunganya.
Jika sudah mendapatkan gaji maka pinjaman itu harus segera dilunasi agar tidak berlarut-larut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H