"Israel kembali melakukan penyerangan ke Mesjid Al Aqsa, sama seperti yang dilakukan hampir di setiap bulan Ramadhan," kata CJ Werleman, seorang jurnalis dan aktivis di akun Twitter nya.
Dalam video yang beredar di media-media sosial terlihat jika polisi Israel menggunakan gas air mata ditujukan kepada warga Palestina yang sedang sholat di Mesjid Al Aqsa, salah satu mesjid suci umat Islam di dunia, Jum'at (15/4/2022).
Dalam video itu juga terlihat sejumlah warga Palestina diikat dan tertelungkup di atas sajadah di dalam mesjid Al Aqsa. Jemaah yang hendak sholat tiba-tiba diserang polisi Israel.Â
Tak henti-hentinya Israel selalu melakukan kekerasan kepada warga Palestina, khususnya di bulan Ramadhan, mereka selalu mengobrak-abrik kesucian warga Palestina yang sedang beribadah puasa setiap tahunnya.
Al Jazeera, Sabtu (16/4/2022) menyebutkan ada lebih dari 320 warga Palestina ditangkap dan 159 terluka. Sumber lain menyebutkan warga Palestina yang ditangkap lebih dari 400 orang pada peristiwa yang terjadi di bulan Ramadhan 1443 Hijriah ini.
Dari pihak Israel, dilaporkan 3 polisi mengalami luka-luka karena lemparan batu sejumlah warga Palestina.
Pihak Israel mengemukakan alasannya menyerang Al Aqsa untuk membubarkan kerumunan warga Palestina yang melemparkan batu ke Ruang Doa Yahudi di Tembok Barat.
Bertolak belakang, uniknya kejadian penyerangan warga Palestina di tempat suci umat Muslim itu terjadi bertepatan dengan Hari Raya Paskah. Paskah adalah hari wafatnya Isa Al-Masih di atas kayu salib.
Yesus Kristus yang tidak bersalah bahkan harus menanggung dosa dan dianggap sebagai orang jahat dan menerima hukuman mati di atas kayu salib.
Pada saat itu hukuman mati di atas kayu salib identik dan hanya diberikan kepada para penjahat. Oleh karenanya hari wafatnya Isa Al-Masih itu diperingati oleh umat Kristen di seluruh dunia setiap tahunnya hingga sekarang.