"Sahur... ! Sahur.... ! Sahur.....!"
Sahur menjadi salah satu aktivitas di bulan Ramadhan yang dirindukan ini, selain aktivitas lainnya yang indah.
Apakah ada tradisi membangunkan orang untuk makan sahur di bulan Ramadhan ini di daerah Anda? Tentunya sangat menarik kisahnya.
Makan sahur sebelum waktu Imsak diperlukan bagi mereka yang berpuasa di bulan Ramadhan agar ada tenaga menjalani rutinitas penting di siang hari hingga Maghrib, yaitu berpuasa.
Bahkan Rasullullah pernah mengeluarkan Sunnah terkait makan sahur ini. "Menyegerakan berbuka puasa dengan takjil dan mengakhirkan makan sahur".
Sunnah yang mudah untuk dilaksanakan, siapa pula yang tidak senang dengan Sunnah ini.
Namun tidak jarang setelah makan sahur beberapa di antara mereka langsung tidur lagi, dengan alasan mungkin memanfaatkan waktu yang ada untuk "kembali ke mimpi". Atau masih mengantuk.
Secara medis, tidur lagi setelah makan sahur itu mengandung risiko menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan. Apa saja?
Gangguan kesehatan yang dimaksud adalah Heartburn, Kenaikan Berat Badan, dan Sembelit.
Sama seperti di waktu-waktu lainnya, langsung tidur setelah makan (bukan saja sesudah makan sahur) akan menyebabkan sulitnya pencernaan (sembelit).
Sejatinya butuh waktu dua jam untuk tidur setelah makan agar tidak terjadi sembelit.