Dalam hal ini Kuwait lebih diuntungkan karena bermain di rumah sendiri. Sedangkan mengaca kepada head to head mereka juga masih lebih unggul ketimbang Indonesia.
Dari enam pertemuan, Indonesia tercatat menang satu kali, imbang dua kali, dan kalah tiga kali.
Oleh karenanya Al Azraq (julukan Timnas Kuwait) lebih diunggulkan untuk menjadi runner-up grup.
Al Azraq berpartisipasi untuk pertama kalinya di Piala Asia pada tahun 1972.
Pada edisi itu mereka terhenti di fase grup dengan mencatat 1 kemenangan dan satu kekalahan dari dua pertandingan.
Kuwait memperbaiki penampilannya. Di Piala Asia 1980 di rumahnya sendiri, Al Azraq menjuarai ajang ini. Dengan mencatat 4 kemenangan, 1 seri, dan 1 kekalahan.
Sejak saat itu Al Azraq selalu berhasil tampil secara rutin di putaran final Piala Asia.
Dari 13 edisi Piala Asia yang sudah dihelat, tercatat Kuwait hanya absen sebanyak 3 kali.
Bukan hanya di Asia, Al Azraq juga pernah main di Piala Dunia. Segrup dengan tim-tim seperti Cekoslovakia, Perancis, dan Inggris, Kuwait mencatat satu kali seri dan satu kekalahan.
Dalam perjalannya, Kuwait pernah tiga kali mendapatkan sanksi dari FIFA larangan tampil di ajang internasional yaitu pada tahun 2007, 2008, dan 2015.
Oleh karenanya mereka gagal tampil di Piala Asia dan Piala Dunia dan peringkat mereka anjlok dari 139 ke 189.