Yoyok juga menyoroti agar setiap operator kompetisi di pusat maupun daerah agar memiliki standar pengamanan cedera atau peristiwa-peristiwa membahayakan yang lebih baik lagi.
"Contohnya setiap tim harus memiliki dokter tim yang paham pada pertolongan pertama bila ada kejadian seperti di Liga 3 tadi," lanjut Yoyok.
Meninggalnya Taufik setelah mengalami benturan dalam permainan bukan kali pertama terjadi di kompetisi tanah air.
Pada kompetisi ISL 2008/2009 pemain PKT Bontang, Jumadi Abdi meninggal setelah ditekel secara brutal oleh pemain lawan.
Akli Fairuz, striker Persiraja Banda Aceh, juga kehilangan nyawa pada tahun 2014 karena kejadian yang serupa.
Tentu kita masih ingat kejadian yang menimpa kiper legendaris Persela Lamongan, Choirul Huda, yang mengalami kejadian seperti itu pada tahun 2017 lalu.
"Kiper masa depan persepakbolaan Riau yang sejak kecil mencintai olahraga ini" tulis Tornado FC di akun resmi Instagramnya, Selasa (21/12/2021). Tentang Taufik Ramsyah, penjaga gawang miliknya yang berpulang begitu cepat di usia muda.
"Dia kini meninggalkan kita semua dengan pesan, semangat dan buktinya terhadap olahraga ini" lanjut Instagram Tornado FC.
Selain dari PSSI, sejumlah klub sepakbola tanah air lainnya juga turut mengucapkan berbelasungkawa atas kepergian Taufik Ramsyah, di antaranya dari Borneo FC.
PR PSSI dan operator kompetisi di tanah air masihlah banyak di masa depan. Namun soal keselamatan pemain di lapangan layaknya lebih diutamakan.
Selamat jalan Taufik Ramsyah.