Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu memiliki kesan tersendiri terhadap turnamen tersebut.
Sebab di turnamen inilah pemain kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996 itu sempat merengkuh dua gelar juara yaitu pada tahun 2018 dan 2020.
Hal tersebut diakui oleh Ginting sendiri.
"Daihatsu Indonesia Masters punya kenangan manis. Di sini saya merebut dua gelar," katanya.
Motivasi semakin berlipat karena Ginting harus mendulang poin sebanyak-banyaknya di dua turnamen terakhir menjelang Tour Finals.
Seperti diketahui tidak sembarangan pebulutangkis yang bisa berpartisipasi di turnamen penutup akhir tahun BWF World Tour Finals.
Turnamen penutup itu hanya diikuti oleh pebulutangkis dengan minimal berperingkat 8 tur BWF.
Ranking tur BWF dengan ranking BWF itu berbeda. Ranking tur BWF adalah ranking yang berdasarkan banyaknya poin yang dikoleksi seorang pebulutangkis dalam setahun kalender.
Ginting sendiri masih deg-degan karena ranking tur BWF nya yang kini masih berada di ke 52 dengan 3.000 poin.
Dengan demikian Ginting harus mendulang poin sebanyak-banyaknya di dua turnamen yaitu Daihatsu Indonesia Masters 2021 dan Siminvest Indonesia Open 2021.
Nantinya yang juara akan mendapatkan poin yang paling banyak ketimbang runner-up, semifinalis, dan perempatfinalis.