Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keterampilan Sosial pada Anak, Perlu Diajarkan?

4 Juli 2017   09:54 Diperbarui: 4 Juli 2017   09:57 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pintar saja tidaklah cukup, begitu ungkapan yang sering didengungkan terkait dengan kemampuan seorang anak. Etika dan social skill merupakan hal yang tak kalah pentingnya untuk dimiliki disamping kemampuan akademis.

Sabar dalam antrian, bicara santun, jadi pendengar yang baik, mau berbagi dengan teman, itulah sederet social skill atau keterampilan sosial yang perlu dimiliki oleh seorang anak dan diajarkan sedini mungkin.

Binky Paramitha Iskandar, M.Psi, dari Rumah Dandelion menyebutkan social skill merupakan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain baik verbal maupun nonverbal. Nonverbal itu termasuk body language atau bahasa tubuh, bukan hanya kata-kata yang terucap tapi juga gesture.

Manifestasinya dalam bentuk verbal kemampuan berbicara, nonverbalnya termasuk kemampuan mendengarkan. Jadi bukan cuma berbicaranya saja, tetapi bagaimana seseorang bisa mendengarkan dengan baik, dengan gesture tubuh yang tepat. Misalnya tampak menyimak dan memperhatikan, ini tanda bahwa kita benar-benar mendengarkan. Lalu ada feedback yang kita berikan, jadi ada timbal baliknya.

Bentuk lain dari keterampilan sosial di kehidupan sehari-hari seperti mengantri, sabar menunggu giliran.

Binky menyebutkan, dalam penelitian banyak diungkapkan bahwa social skill ini memang meningkatkan prestasi anak. Bukan berarti orang yang mampu bersosialisasi dia menjadi lebih pintar secara intelegensinya, tetapi dengan dia memiliki keterampilan sosial membantu pemrosesan dan membantu dia menangkap pelajaran dengan lebih baik, membantu dia dalam berkonsentrasi. Dalam keterampilan sosial itu salah satunya adalah dia bisa follow the role atau follow the step. Ada tahapan-tahapan yang harus dia lakukan.

"Ketika anak ini tidak terbiasa mengikuti aturan satu demi satu, tidak sabar maunya langsung cepat selesai, hal ini justru bisa menghambat," kata Binky.

Kemudian bagaimana anak pada tahap dia butuh bantuan, misalnya dalam mengerjakan sesuatu itu juga sebenarnya termasuk keterampilan sosial. Karena ada orang-orang yang tidak tahu atau tidak mau meminta bantuan orang lain ketika mengalami kesulitan, padahal meminta bantuan orang lain bukan sesuatu yang buruk, ini memang dibutuhkan dalam bermasyarakat nanti.

Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia, keterampilan sosial yang perlu dimiliki seorang anak diantaranya; berteman dan bekerja sama, menyelesaikan atau mendamaikan pertengkaran diantara teman-temannya, peduli terhadap yang sakit atau kekurangan, marah atau melampiaskan emosi tanpa mengganggu orang lain, sabar dalam menunggu atau bersedia antri, dan ikut aturan yang berlaku.

"Dalam tumbuh kembang di masa awal kehidupan si kecil ini, selain aspek fisik, aspek psikologis juga tak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Inilah yang disebut dengan ketrampilan sosial," ujar psikolog yang akrab disapa Nina ini.

Kedua pakar ini sepakat bahwa ada banyak manfaat ketika seorang anak memiliki keterampilan sosial yang cukup baik dalam tumbuh kembangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun