Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Jakarta dan AC

14 Mei 2017   10:07 Diperbarui: 17 Mei 2017   21:09 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kota-kota dengan temperatur yang panas, gerah sering menjadi masalah, dari masalah sering haus, berkeringat. Tubuh berkeringat, pakaian pun jadi agak basah oleh keringat, penampilan jadi rasa kurang percaya diri di hadapan orang lain.

Jakarta, sebagai ibukota temperaturnya selalu panas, walau pun sedang turun hujan. Jakarta sebagai pusat pemerintahan tentu banyak sekali kantor, mall, pusat perbelanjaan, pabrik, dsb., juga rumah. Temperaturnya yang panas selalu membuat gerah jika sedang bekerja, melakukan aktifitas berbelanja, atau jika sedang berada di rumah. Untuk mengatasi hal itu supaya nyaman dan sejuk, orang dulu memakai kipas angin. Dan seiring kemajuan teknologi orang kini menggunakan yang lebih modern untuk menyejukkan ruangan, ialah AC, ruangan pun jadi sejuk, tidur pun nyaman.

Beruntunglah bagi orang-orang yang tinggal di pedesaan atau kota-kota yang temperaturnya dingin dan sejuk. Kesejukan itu mengalir dari udara pegunungan alamiah. Sama sejuknya dengan memakai AC?. Orang-orang yang tinggal di sekitar pegunungan tidak memerlukan AC lagi, udaranya sudah dingin. Paling mereka menggunakannya di kantor-kantor, sekolah, rumah sakit, tempat belanja yang ada di daerah meteka, supaya gengsi 😂.

Namun ada perbedaan antara sejuk yang berhembus dari AC dan yang mengalir dari angin pegunungan. Menurut sumber-sumber yang saya baca, hembusan daripada AC ternyata ada efek sampingnya. Baiklah ini adalah efek samping dari menggunakan AC sebagai penyejuk ruangan: 

  1. Paru-Paru. Menggunakan AC dapat menyebabkan suhu dan kelembaban di dalam ruangan berubah secara mendadak, kedua perubahan tersebut akan berpengaruh pada sistim pernafasan seseorang khususnya paru-paru.
  2. Kulit. Kulit semakin kering dan selaput lendir kulit berkurang.
  3. Sakit Kepala atau Pusing. Model AC yang berbunyi yang cukup keras dapat membuat pusing di kepala.
  4. Virus, Bakteri, atau Kuman yang berpindah. Ruangan ber-AC yang tertutup akan mudah menularkan kuman, virus, atau bakteri dari orang yang sedang sakit kepada orang-orang lainnya yang berada di ruangan yang sama.
  5. Alergi. Sirkulasi udara yang buruk dapat menyebabkan berbagai keluhan alergi.
  6. Penyakit Mata. Bagi seseorang yang menghabiskan sebagian besar waktunya di ruangan ber-AC beresiko menderita penyakit mata blepharitis dan konjungtivitis.
  7. Mudah Lelah dan Tidak Tahan Suhu Panas. Bila sudah terbiasa berada di ruangan ber-AC, maka begitu dirinya berada diluar akan dirasakannya tidak nyaman dan selalu berkeringat. Gejala lainnya mereka mudah lelah ketika betaktifitas dan bekerja yang ruangan yang ruangannya memiliki fadilitas [caption caption="AC"][/caption]AC.

Bagaimana Anda menanggapi masalah tersebut diatas. Bila tidak menggunakan AC terasa gerah juga gelisah, kalau menggunakannya ada efeknya.

Beruntunglah bagi mereka-mereka yang tinggal di pedesaan atau berada dekat di lingkungan pegunungan, mereka sudah mendapatkan kesejukan alami dari Tuhan, tidak memerlukan lagi teknologi modern AC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun