Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ebola Kembali Menelan Korban

15 Mei 2017   11:04 Diperbarui: 15 Mei 2017   11:36 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebiasaan berulang, entah sudah berapa lama berlangganan KOMPAS setiap bangun pagi memungut koran KOMPAS yang dilemparkan loper dari atas sepeda motor. Seperti pagi tadi, setelah memungut koran di halaman rumah, saya menyisir berita-beritanya, yang menarik, mana yang duluan dibaca. Di halaman 9 saya tertarik mengenai berita Ebola Kembali Mewabah. Di Republik Demokratik Kongo Ebola kembali menelan korban, sebanyak tiga orang meninggal dari 11 kasus sampai 13 Mei 2017.

Kasus terbaru tersebut mengingatkan saya pada waktu "boom" kasus ebola tiga tahun yang lalu. Wabah ebola saat itu menewaskan lebih dari 11.300 orang dan menginfeksi sekitar 28.600 orang di Afrika Barat tahun 2014 yaitu Sierra Leone, Guinea, dan Liberia.

Ebola adalah suatu penyakit yang ditularkan melalui penyebaran virus Ebolavirus. Penyakit ini dinamakan Ebola sebab pertama kali penyakit ini ditemukan di sungai Ebola, Kongo.

Beberapa gejala ebola yang bisa dirasakan adalah demam, sakit kepala, nyeti otot dan sendi, diare, muntah, nyeri perut, dan hilangnya nafsu makan. Selain itu beberapa pasien mungkin akan mengalami ruam, mata merah, batuk, cegukan tidak berhenti, sakit tenggorokan, nyeri dada, kesulitan bernafas dan menelan, serta pendarahan di dalam dan di luar tubuh. Dibandingkan dengan virus lain, angka harapan hidup bagi penderita ebola adalah 0%. Sebab virus ini mampu menggerogoti ketahanan tubuh Ands secara cepat.

Seperti dilansir dari  bbc.co.uk., penyebaran virus ini juga diperparah dengan eratnya kultur atau budaya bangsa Afrika. Para penduduk Afrika tidak sungkan untuk melakukan kontak fisik dengan pasien ebola karena perasaan empati. Sehingga seperti efek domino, penyakit ini pun mudah menyebar.

Mengerikan sekali ya, namun apakah virus atau penyakit ebola ini hanya terjadi di benua Afrika saja, tidak terjadi di luar Afrika?

Artikel tersebut diatas saya rangkum dari harian KOMPAS dan sumber lainnya.

Semog[caption caption="ebola"][/caption]a bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun