Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buah Kering Camilan Tinggi Kalori

25 Juni 2017   08:03 Diperbarui: 25 Juni 2017   10:08 3604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
blog.myfitnesspal.com

Namun demikian, proses pengeringan yang kurang sempurna atau menyalahi aturan dapat menyebabkan beberapa zat gizi buah hilang akibat proses pemanasan. Apalagi jika sebelum buah dikeringkan, terlebih dahulu dilakukan proses blansir-pemanasan pendahuluan dengan menggunakan air panas maupun uap (dikukus). Proses blansir (blanching) bertujuan untuk menghasilkan buah kering dengan warna lebih cerah. Pada, vitamin C-misalnya-termasuk vitamin yang mudah rusak akibat pemakaian.

Kerusakan vitamin Vitamin bisa lebih besar apabila dalam proses pengeringan dilakukan penambahan sulfit-agar warna buah kering terlihat lebih cerah. Karena itu, pemakaian sulfit perlu dilakukan secara hati-hati dengan dosis terkontrol.

Proses pengeringan lain yang secara signifikan bisa mempengaruhi kualitas buah kering adalah penambahan gula. Tak jarang produsen menambahkan gula agar buah kering terasa lebih manis. Selain itu, penambahan gula juga akan mempercepat proses pengeringan, karena gula membantu menarik air keluar dari dalam buah. Namun, penambahan gula, selain meningkatkan rasa manis, juga menambah kandungan kalorinya.

Proses pengeringan dengan panas yang tinggi juga dapat menyebabkan perubahan struktur protein, sehingga lebih sulit diserap tubuh. Untung, umumnya kita tidak 'mencari' protein dari buah, sehingga hal itu tidak perlu dirisaukan.

Yang patut dicatat, buah kering mengandung serat 2-3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan buah segarnya. Akibatnya, rasa kenyang lebih cepat didapat dan bertahan lama. Kondisi itu bisa membantu proses pencernaan makanan dalam usus dan memperbaiki kesehatan saluran pencernaan.

Karena itu pula mengkonsumsi buah kering dapat membantu mengontrol diabetes, menurunkan kolesterol dalam darah, dan mencegah konstipasi. Namun, satu hal perlu diingat, kandungan kalori (gula sederhana) pada buah kering lebih tinggi dibanding pada buah segar, sehingga konsumsinya perlu dibatasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun