Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Warung Mak'e Nilla

24 April 2016   08:18 Diperbarui: 24 April 2016   19:30 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi - di warung (kfk.kompas.com/Harry Sulistio)"][/caption]Mak'e 

cacing-cacing 'tlah kelaparan

merintih menggeliat di kaki pagi
seakan ia di lambung tak kuat menahan

nasi rawon saja mak'e, pesanku
sedikit sambal agar tak kepedasan
dan racikan pula secangkir ampas hitam
ingin diri ini merasakan dalam nikmat-Nya

warung nasi mak'e Nilla
jalan raya Lidah Wetan Surabaya
membawaku dalam kekenyangan
hingga rengkuh mengandung kelezatan 

dan di bangku panjang ini
sesekali aku bertanya dalam hati
biarlah esok atau lusa 'kan kembali
menuang hasrat antara nasi dan kopimu

Surabaya, 24 April 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun