airmata langit menetes deras
kota malamku berselimut dingin
pun gluduk bergeming kencang
seakan menemani jiwaku di tempat ini
Â
antara emperan toko
sendiri tanpa sajian secangkir kopi
mendayung angan menunduk lesu
sampai kapankah harus disini, entahlah
Â
sedangkan disana kutatap riang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!