Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan

25 Agustus 2020   20:51 Diperbarui: 25 Agustus 2020   20:42 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hawa panas
Terik memanggang kulit
Matahari diatas ubun-ubun
Bersandar diri pada tembok kerinduan

Rongga tenggorokan kering
Keringat mengalir
Kepasianku menatap dalam
'kan kemana lagi kaki melangkah

Sedang keranjang masih separuh
Hanya berisi botol-botol plastik
Kertas lusuh besi berkarat
Pun (entah) tak tahu berapa nilainya

Oh...
Berat sangat berat
Jalan hidup musim pandemi
Disana sini berkisah ratapan pedih

Dan padaMu kini berharap
Beri tabah kekuatan hati
Tetap kusyukuri jerih yang kulalui
Meski beban menggencet perjalanan ini

Surabaya, 25 Agustus 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun