Hawa panas
Terik memanggang kulit
Matahari diatas ubun-ubun
Bersandar diri pada tembok kerinduan
Rongga tenggorokan kering
Keringat mengalir
Kepasianku menatap dalam
'kan kemana lagi kaki melangkah
Sedang keranjang masih separuh
Hanya berisi botol-botol plastik
Kertas lusuh besi berkarat
Pun (entah) tak tahu berapa nilainya
Oh...
Berat sangat berat
Jalan hidup musim pandemi
Disana sini berkisah ratapan pedih
Dan padaMu kini berharap
Beri tabah kekuatan hati
Tetap kusyukuri jerih yang kulalui
Meski beban menggencet perjalanan ini
Surabaya, 25 Agustus 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!