Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sandiwara Rindu pada Negeriku

7 Juli 2020   17:38 Diperbarui: 7 Juli 2020   17:39 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi di ujung resah
Kucoba memital retak perjuangan
Jiwa ini kian rapuh terbelenggu
Tertindas roda-roda kehidupan tak beraturan

Aku,
Anak jiwa yang merindui
Entah rindu apa dan pada siapa merindu
Jelas bukan pada hidup yang terlena; nuansa

Ya, semua seperti panggung sandiwara
Hanya ilusi yang membunuh raga
Hingga tatap mata memandang kosong
Bersandar dalam tunduk bersimpuh padaNya

Karena sejujurnya kita bukan boneka
Yang bisa berubah menjadi upik abu atau Cinderella
Yang bisa memanjang hidungnya saat berdusta
Hidup adalah realita
Pada surga atau neraka yang sama

Surabaya, 7 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun