Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Masa Lalu

6 Juni 2019   01:14 Diperbarui: 6 Juni 2019   01:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Datang; mengenang
Lama meninggalkannya
Kampung tempatku dilahirkan
Masa kecil yang penuh guratan luka

Sulitnya hidup orang tua
Sarapan pagi menunggu siang
Ke sekolah jarang diberi uang jajan
Bahkan sepatu tak layak terus kupakai

Rasa sedih terkadang menikamku
Ketika teman~teman mengolok~olok
Hanya diam, lalu menangis di belakang sekolah
Hingga lonceng masuk pun beranjak menuju kelas

Dan kini dalam pengharapan
Semoga sisa cerita yang membekas
Jangan terwariskan pada garis keturunan
Tidak membiarkannya sepertiku; menderita

Surabaya, 6 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun