Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ke Mana Bertuju

21 Februari 2019   06:52 Diperbarui: 21 Februari 2019   11:55 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dinda...

terlalu lelah memikirkanteka teki tempat kita berpijakrasanya seperti dalam kesudahan
perjuanganpengorbanan penuh kesia-sianmasa lalu hanya masa lalu
dinda... aku tidak mengerti kemana langkah bertuju terlalu banyak seruput serakah diri
maafkan sayangbila air benih kian mengeruhmenjadi hitam tak bisa di teguk lagisebab, tangan jahil mengaduk noda di dalamnya
Surabaya, 21.2.2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun