Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Panggung Sandiwara

11 September 2017   05:41 Diperbarui: 11 September 2017   05:55 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kusulut sebatang rindu

jiwa-jiwa di kursi yang berukir

nafas jiwa menghembuskan janji

namun membusuk dalam kepalsuan

peluru-peluru yang ditembakan

bercampur seduhan tangisan pilu

keringat mengalir berlapis sepuhan

kemudian jatuh antara kegersangan hati

singgahsana tahta

berkeliaran manusia bertopeng

bibir tersenyum meludah racun, dan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun