kusulut sebatang rindu
jiwa-jiwa di kursi yang berukir
nafas jiwa menghembuskan janji
namun membusuk dalam kepalsuan
peluru-peluru yang ditembakan
bercampur seduhan tangisan pilu
keringat mengalir berlapis sepuhan
kemudian jatuh antara kegersangan hati
singgahsana tahta
berkeliaran manusia bertopeng
bibir tersenyum meludah racun, dan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!