Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prahara Seatap

21 Juni 2017   16:49 Diperbarui: 21 Juni 2017   18:47 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

  

kamu pikir aku tak merasakan

betapa tersentuhnya perasaan iniketika nada kata berucap anak lanangtanpa sepenggal nama yang disebutkan, ah tahukah engkaukita hidup dalam serumahberdekatan orang-orang sekandungselalu mendengar dikala prahara menjelang adinda,sejak seruan menggemarasa salah menghantui dirikuayun langkah serasa berat menyiksa hemm.....hela panjang meratap lirihberilah tabah dalam hidupku, Tuhanjadikan pahit menjadi manis pada waktunya Surabaya, 21 Juni 2017 l 16.47 wib 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun