Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Pilu Saat Pergimu

10 Maret 2017   17:42 Diperbarui: 10 Maret 2017   17:48 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dilengkung langit senja
diksi rinduku tak mengguris
luka airmata menggenang perih
jiwa pun terdampar dermaga mimpi

bunga-bunga di taman
menunduk lesu menguning
tiada lagi endusan wanginya
jatuh berguguran angin berlalu

dan antara secangkir kopi
kian hari akar-akar merapuh
tercabutlah dari jambangan hati
terkulai tanpa daya di sudut kamar

sendiri lagi
berselimut sepi dan sunyi
menggigil tiada tempat berpeluk
merintih pilu dalam kepahitan cinta

Surabaya, 10-03-2017 ( 17:31 wib )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun