Di kursi depan teras
Lelaki itu bersandar resah
Batinnya berkecamuk, entah
Hingga kini tak kunjung rampung
Â
Pada potret ia bicara
Sesekali memandang langit
Yang nampak gelap sedari pagi
Menjelang malam rintik tak berhenti
Â
Dari balik jendela senja
Antara hujan semakin deras
Kuhirup sedalam rasa yang dirasa
Serpihan rintih kerinduan tak tergurat
Â
Surabaya, 23 Oktober 2016 || 21:29 wib
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!