Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Peracik Warung Pojok Gubeng

25 Maret 2016   20:32 Diperbarui: 25 Maret 2016   21:09 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

dialah peracik ampas hitam
penyaji kenikmatan jiwa-jiwa pemesan
lincah gemulai jari tangan saat menyeduh
pun senyum mengurai di balik wajahnya

antara kursi meja panjang
angan membayang tentang....
hidup dan kehidupan masa kini
hingga akhir kutulis nama dalam baitku

sungguh sangatlah besar perjuangannya
tak berhenti ditengah himpitan ekonomi
terus menjelmakan mimpi-mimpi itu
sampai rengkuh berujung nyata

adalah dia
cangkir dan ampas berkisah kabar
gumebyar terang seiring berjalannya waktu
tak henti terus menapak jejak dengan takdirnya

Surabaya, 25 Maret 2016

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun