[caption id="attachment_91161" align="alignright" width="400" caption="[tegal-online.blogspot.com "][/caption]Sungguh hebat si Nurdin Halid ini, dihujat dimana-mana tak sedikitpun bergeming,. Bahkan sekali-kali dia mengeluarkan jab-jabnya dengan mengatakan para pendemonya adalah orang bayaran. Bahkan dengan sedikit mengngejek ke Menpora, adalah orang payah karena tidak tau organisasi dan tidak pernah berorganisai. Demikian juga para kroninya ikut dengan sepenuh hati mebelanya dengan berbagai argumen yang terkadang ngawur juga, coba kita review kembali acara di Metro TV kemarin sore, betapa seorang anggota dewan pakar PSSI membela dengan argument yang lucu dan menggerundel dengan kasar. Naga-naganya ini akan terus berlanjut dengan kemungkinan besar kemenangan ada di tangan si Nurdin, bila kita menganalogikan permainan yang dijalankan tetap berpegang pada statuta PSSI yang telah dipilintir-plintir oleh Nurdin Halid dan kroni-kroninya. Sungguh hebat betul si Nurdin Halid ini. Kemudian apa yang harus dilakukan untuk menghentikannya????? Ada beberapa opsi yang bisa dilakukan oleh kita semua, namun ini sangat butuh komitmen dari pemerintah, KONI, pecinta Sepak Bola dan seluruh aparat penegakan anti korupsi.
- PSSI jangan lagi diberi Alokasi dana di APBN serta APBD untuk Pengda PSSInya
- APBD untuk sepak bola benar-benar dihentikan (sebagaimana instruksi MenDaGri), ini butuh konsistensi kepala daerah. Karena kalau di runut ternyata alokasi untuk Sepak Bola sudah sangat melebihi daripada alokasi untuk kesehatan dan pendidikan di beberapa daerah.
- Kerdilkan Liga-liga utama PSSI (Divisi 1, Divisi Utama serta Liga Supernya sekalian), dengan; Â cara para pecinta Bola tidak menontonnya lagi, pindahlah ke LPI (Liga Premier Indonesia) nontonnya, dengan sepinya penonton akan berimbas pada pendapatan dari sponsor serta dari ticket akan njeblok. Karena sponsor merasa rugi, target iklannya tidak terpenuhi, sehingga budget untuk itu di kuranginya, bahkan hengkanglah sang sponsor.
- Mendorong Pengda-pengda PSSI yang masih berpikir sehat untuk lebih mandiri dalam pembinaan serta pencarian sponsor.
Kalau semua itu bisa dijalankan dan terjadi, maka PSSInya Si Nurdin Halid akan mati dengan sendiri, karena urusan periuk nasi para pengurusnya tidak terakomodir di PSSI. Akhirnya satu persatu para setiawan (baca pengikut) Nurdin halid akan meninggalkan si Big Bosnya untuk menyangkul di tempat lain. Nah sekarang tinggal pilihan kita dan komitmen kepala-kepala daerah, mau dan rela ndak untuk tidak memberikan APBDnya untuk Sepak Bola yang sebenarnya hanya disukai 3 % dari seluruh masyarakat di daerah-daerah tersebut. Dan ingat alokasi dana untuk sepakbola ini sangat rawan DiKORUPSI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H