Mohon tunggu...
Rudy Sukirno
Rudy Sukirno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pejuang yang tangguh adalah yang selalu berani mencoba dan pantang menyerah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tradisional yang Mulai Terlupakan

16 April 2013   19:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:05 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa kecil memang menyisakan masa-masa yang manis untuk dikenang. Karena dimasa ini bermain merupakan hal pokok bagi anak-anak. Apalagi bagi anak-anak didaerah. Dengan bermodal barang-barang sekitar, permainan pun bisa dilakukan. Banyak sekali permainan tradisional yang bisa dipermainkan, salah satunya yakni permainan benteng. Permainan Benteng merupakan permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing grup terdiri atas 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih tempat sebagai markas pada dua titik yang berlawanan, biasanya sebuah batu atau pilar sebagai benteng mereka.

Tujuan permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh batu atau pilar yang telah dipilih oleh lawan sebagai markasnya dan meneriakkan kata benteng. Ibarat peperangan kemenangan juga bisa diraih dengan menawan seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka disaat mereka maju menyerang. Para tawanan dapat diloloskan kembali oleh rekannya dengan menyentuh tubuh mereka dan harus menghindari kejaran lawan yang dapat membuatnya menjadi tawanan pula.

Permainan tradisional ini secara perlahan tergeser oleh permainan modern yang serba canggih. Arus globalisasi memaksa permainan tradisional untuk dapat bertahan dengan sekuat tenaga tergantung dari segelintir orang yang masih melestarikannya. Ditambah lagi lahan yang luas kian menyempit dengan pertambahan penduduk dan industri yang ada. Belum lagi permainan tradisional sudah dianggap ketinggalan jaman. Padahal permainan tradisional banyak mengandung nilai pendidikan juga.

Jika melihat dari permainan benteng ini, maka dapat diambil nilai-nilai seperti setia kawanan, kerja kelompok, menyusun strategi, semangat pantang menyerah dan lain-lain. Tradisional tak berarti kuno yang tak bermanfaat. Yang menjadi pertanyaan, “Kenapa kegalauan ini perlu diperhatikan?” yang jelas untuk menjawab pertanyaan itu adalah permainan tradisional merupakan warisan yang harus dijaga dan dilestarikan. Dari permainan tradisional ini pula kita dapat melihat Indonesia dari kaca asli negara Indonesia yang beragam budaya didalamnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun