Bila kita ingin pindah kwadran dari pekerja menjadi pengusaha, perlu kita sadari bahwa ini tidak semudah yang dikatakan oleh para motivator.
Tidak semua orang bisa menjadi pengusaha yang sukses, banyak faktor yang mempengaruhinya seperti faktor genetika, mindset, lingkungan, keberuntungan dan faktor-X yang kadang sulit untuk dijelaskan.
Namun demikian setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan bila kita memilih opsi quiet quitting sebagai respon terhadap lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak ada masa depan karir di tempat kerja tersebut.
Pertama, sadarilah bahwa quiet quitting hanyalah langkah antara dan bukan sikap akhir (final response) terhadap situasi tempat kerja saat ini.
Kedua segera Menyusun life-plan yang lebih baik, dengan cara mengenal diri sendiri dengan lebih baik, misalnya dengan melakukan Analisa SWOT pribadi, bila perlu mulai me-reset mindset agar sesuai dengan target yang akan diraih.
Ketiga adalah dengan mengeksekusi life-plan yang sudah kita buat, mulai move-on dan terus meng-upgrade diri, haus untuk belajar apa saja dan dari siapa saja, selalu berpikir positif dan membuka diri terhadap ide-ide baru dan terus me-review plan yang sudah kita buat.
Hal yang terpenting dari ketiga hal di atas adalah konsistensi untuk melakukan siklus plan-do-check-action (PDCA), artinya secara periodik dan terus menerus kita membuat plan, mengeksekusi, mengevaluasi dan melakukan langkah perbaikan atau me-review plan sebelumnya menjadi plan yang baru dan seterusnya.
Selamat berjuang, Good luck.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H