Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Pemudik Pilih Naik Mobil Lawas daripada Naik Bus yang Nyaman dan Gratis (Tips Khusus Mudik dengan Mobil Lawas)

25 April 2022   19:23 Diperbarui: 25 April 2022   21:44 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mobil Lawas. Sumber: otomotif.kompas.com

Akhirnya kami terus melaju dengan kondisi AC mobil dimatikan dan kecepatan mobil dibuat langsam dengan menekan pedal gas sedikit dan menghindari sama sekali pengereman. Dan untungnya mobil dapat mencapai SPBU selanjutnya setelah lepas dari Taman Nasional Baluran.

Dan untungnya lagi kejadian tersebut terjadi di hari biasa yang sepi dan tidak ada kemacetan, untuk libur panjang Lebaran harus ekstra hati-hati, apalagi kalau sedang terjebak kemacetan yang tidak terduga.

Pengalaman lain adalah saat terjebak macet dan kebelet pipis, apalagi kalau macetnya panjang tidak ada toilet disekitar, untuk penumpang laki-laki mungkin perlu mempersiapkan semacam "pispot emergency", yang repot kalau penumpangnya wanita mau tak mau harus cari toilet terdekat.

Demikian tips mudik dengan menggunakan mobil butut atau mobil lawas yang kondisinya tentu saja tidak sesehat mobil yang relatif baru. Kuncinya adalah persiapan yang lebih baik dan biasanya kalau sudah disiapkan seringkali malah tidak terpakai sama-sekali.

Namun demikian, lebih baik persiapan yang baik dan lengkap meskipun belum tentu dipakai daripada tidak siap dan harus menghadapi kondisi terburuk yang datang tanpa diduga-duga.

Bagi yang melakukan ritual mudik, semoga mudik tahun ini diberikan kelancaran dan kemudahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun