Ditengah lonjakan kasus Covid di Eropa pada bulan November ini, justru terjadi serangkaian kerusuhan di berbagai kota Eropa menentang pembatasan baru terkait Covid-19, termasuk penerapan karantina wilayah dan pengetatan aturan protokol kesehatan.
Demonstrasi terjadi di hampir semua wilayah Eropa mulai dari Belanda, Belgia, Jerman, Austria, Denmark, Italia, Kroasia, Ceko dan Yunani. Demo ini diwarnai kerusuhan dan pengrusakan dengan melempar batu, petasan dan membakar kendaraan dan bangunan.
Polisi anti huru-hara dikerahkan untuk memadamkan kerusuhan ini. Mereka menggunakan pentungan, anjing, kuda, meriam air dan bahkan melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan kerumunan massa.
Pembatasan baru ini dilakukan karena kasus baru covid-19 meningkat tajam di wilayah Eropa sejak awal November ini setelah beberapa bulan melandai. Peningkatan kasus ini setelah banyak negara Eropa melonggarkan peraturan, seperti jaga jarak dan penggunaan masker beberapa bulan sebelumnya.
Sungguh ini suatu kenyataan yang ironis bahwa masyarakat negara maju yang identik dengan masyarakat dengan tingkat pendidikan yang tinggi, well educated society, dan lebih mengedepankan rasio dan logika ternyata banyak yang gampang terprovokasi dengan informasi yang tidak benar atau hoax.
Namun memang demikian kenyataannya, masyarakat di Eropa dan bahkan Amerika masih cukup banyak yang menentang vaksinasi atau penerapan prokes yang ketat. Kondisi ini tidak jauh beda dengan masyarakat Indonesia saat ini. Dalam hal ini mungkin masyarakat Indonesia justru lebih patuh dibanding mereka, setidaknya tidak ada demo besar-besaran menentang penanganan covid-19 yang berakhir dengan kerusuhan.
Mengapa masyarakat di Eropa dan bahkan Amerika cukup banyak yang menentang vaksinasi atau penerapan prokes yang ketat terkait penanganan Covid-19?
Berdasarkan survei, ada beberapa penyebab dari penolakan ini, antara lain:
- Adanya ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah secara keseluruhan
- Kurangnya pengetahuan atau penjelasan secara keseluruhan mengenai teknologi vaksin serta cara mendapatkannya
- Ketakutan soal percepatan persetujuan vaksin yang dikhawatirkan oleh beberapa orang mengakibatkan vaksin ini belum terbukti keamanannya dalam jangka panjang
Selain itu info mengenai vaksinasi masih simpang siur. Dalam waktu singkat saja keluar banyak sekali rekomendasi soal dosis penguat & larangan pengunaan vaksin merek tertentu untuk rentang usia tertentu, yang membuat semakin banyak orang ketakutan.