Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Krisis Chip Semikonduktor Global dan Perang Dagang Jepang-Korsel

30 September 2021   21:25 Diperbarui: 1 Oktober 2021   16:15 1510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak beberapa bulan yang lalu, atau tepatnya sekitar bulan Mei yang lalu hampir semua produsen otomotif dunia menghadapi masalah kekurangan pasokan chip semikonduktor. 

Produsen mobil yang mengalami masalah antara lain: Ford, General Motors, Honda, Nissan, Toyota, Hyundai, Jaguar Land Rover, Mercedes-Benz, Stellantis, Subaru, dan Volkswagen Group. 

Dampak dari kelangkaan chip ini sejumlah perusahaan mobil terpaksa mengurangi produksi, menunda produksi dan bahkan menghentikan produksinya. Hal ini berpotensi membuat produsen mobil merugi hingga triliunan rupiah.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya kelangkaan pasokan chip untuk industri otomotif. Faktor yang pertama adalah dampak dari Covid-19. 

Pada awal merebaknya pandemi covid-19 banyak perusahaan otomotif menghentikan operasional atau mengurangi produksinya karena permintaan mobil menurun drastis dan sebagai dampak dari penerapan tindakan pencegahan penularan di kalangan pekerja.

Di lain pihak selama pandemi justru penjualan gadget melonjak sehingga permintaan chip untuk perangkat ini naik tajam, sehingga pabrik pembuat chip mengalihkan produksinya untuk memenuhi permintaan industri gadget.

Pada saat awal tahun 2021 kondisi pandemi mulai melandai dan pasar mobil pulih lebih cepat daripada perkiraaan sehingga permintaan chip untuk mobil juga naik. 

Namun produsen chip sudah terlanjur mengalokasikan produksinya untuk membuat chip gadget sehingga stock chip untuk otomotif hanya sedikit.

Kondisi ini menyebabkan produsen mobil melakukan pembelian chip sebanyak mungkin (panic buying) untuk mengamankan stock masing-masing. 

Akibatnya stock chip untuk mobil di pasaran semakin langka dan sulit didapat. Di sisi lain pihak produsen chip juga tidak bisa serta merta mengalihkan ke produksi chip untuk mobil karena permintaan chip untuk gadget juga masih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun