Mohon tunggu...
Rudi Permana
Rudi Permana Mohon Tunggu... -

Teacher, Social Network activist

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tolak RUU-PT yang Liberal!

10 April 2012   03:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:48 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pagi Pembaca yang budiman, kali ini saya akan membahas tentang RUU - PT yang semalem dibahas di DPR, antar pemerintah (Kemendikbud) dan komisi X DPR.

Setelah gaduh Harga BBM, segera menyusul Rancangan Undang Undang Pendidikan Tinggi (RUU-PT) akan mengguncang jagat politik Indonesia. kalau kemarin pada saat sidang paripurna DPR telah mengesahkan Pasal 7 Ayat 6a yang sering disebut oleh para ekonom Ayat Siluman, dimana Para Ekonom menganggap ayat tersebut menganggap ayat tersebut sebagai perwujudan lain dari UU pasal 20 th 2001 yang menyatakan bahwa harga minyak di tentukan oleh Pasar, bukan untuk kemakmuran rakyat, Alhamdulilah Pasal ini telah di batalkan oleh MK pada th 2004.

Mari kita kembali ke pokok masalah, kemarin pemerintah mengajukan draft RUU-PT, Tahukah anda apa isi RUU PT tsb,Satu diantaranya adalah mengulang model BHMN (Badan Hukum Milik Negara) yang telah diputuskan oleh MK. bulan Maret 2010 sebagai "Melanggar UUD 1945"

Draft RUU-PT tersebut berpotensi menyebabkan proses privatisasi alias swastanisasi pendidikan yang sesuai dengan agenda - agenda World Bank (WB) dan para agen schlarsnya di Indonesia. ini bararti bakal ada perguruan Tinggi asing masuk dengan mudahnya  bak KFC n Mc D atau waralaba asing lainya.

Mereka Lupa bahwa pendidikan bukanlah hal untuk di komoditaskan, pendidikan mengandung suatu NILAI, BUDAYA, DAN KARAKTER suatu bangsa yang harus memiliki Integritas di negeri sendiri.

Lantas apa yang harus kita lakukan untuk mencegah hal ini terjadi?? tentu saja kita harus mendesak DPR untuk "MENOLAK" RUU-PT  INI.

semalam saya sempat diskusi kecil dengan Prof Iwan Pranoto, di sosial media twitter beliau mengatakan pada saya bahwa "Harus memakai cara sinting untuk menghadapinya"

saya rasa pendapat Beliau ini ada benarnya, disat yang salah menjadi kebenaran dan yang hakiki nya benar menjadi salah di negeri ini.

sekian semoga bermanfaat :)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun