[caption id="attachment_300924" align="alignleft" width="300" caption="proses aklimatisasi ikan Guppy"][/caption]
Siapa yang tidak tahu ikan Guppy, ikan cantik yang penuh warna. Di mata kita ikan ini sering dijadikan sebagai ikan hias. Tetapi berbeda halnya di mata seorang mahasiswa IPB, Muhammad Zainuddin Lubis. Bersama dengan Dr. Ir. Sri Pujiyati, M.Si ternyata ikan Guppy ini bernilai lebih dari sekedar ikan hias. Dengan menggunakan sebuah alat yang disebut Hydrophone, mereka mengamati karakteristik suara stridulatory gerak ikan Guppy dan mampu menganalisis suara pergerakkan ikan tersebut.
“Melalui penelitian ini, kami akan menguji ikan Guppy ini apakah bisa dijadikan sebagai diversifikasi umpan pada ikan Cakalang. Hal ini dimaksudkan agar biaya produksi untuk umpan Cakalang dapat diturunkan bagi para nelayan” ujar Zainuddin.
Menurut hasil penelitiannya, ikan Guppy, yang diperlakukan sedemikian rupa dengan menambahkan kadar garam pada lingkungan terkontrol setiap harinya (aklimatisasi), mampu bertahan hidup hingga salinitas lingkungan mencapai 30 ppm dengan nilai intensitas suara -48 dB dan frekuensi 0 sampai 19,6 kHz. Penambahan kadar garam tersebut dilakukan selama 14 hari. Selama itulah ikan Guppy akan melakukan proses penyesuaian fisiologis atau upaya adaptasi terhadap lingkungannya yang baru. Dari 65 ekor ikan Guppy yang digunakan, hanya 10 ekor ikan yang mati hingga hari ke-14 selama proses aklimatisasi. Hal ini cukup membuktikan bahwa ikan Guppy dapat bertahan dalam salinitas yang tinggi, walaupun secara hakikatnya ikan Guppy hidup di air tawar yang kadar salinitasnya sangat rendah bahkan mencapai 0 ppm.
Melihat hasil penelitian tersebut, Zainuddin merekomendasikan ikan Guppy untuk dijadikan sebagai diversifikasi umpan ikan Cakalang. Namun demikian, hal ini perlu dilakukan penelitian lanjutan yang dapat memperkuat rekomendasi tersebut. Zainuddin merupakan orang pertama di Indonesia yang melakukan penelitian mengenai karakteristik suara stridulatory gerak ikan Guppy. Sehingga penelitiannya masih perlu diperkuat dengan berbagai penelitian lanjutan.
“Metode yang sama perlu dilakukan namun dengan salinitas yang lebih tinggi dan dengan ukuran ikan yang berbeda. Hal ini untuk membuktikan bahwa ikan Guppy benar-benar dapat dijadikan sebagai diversifikasi umpan ikan Cakalang.” ungkapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H