Mohon tunggu...
Irwan Pamungkas
Irwan Pamungkas Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ketidakberaturan mengandung keteraturan di dalamnya. Keteraturan itulah yang mengatur sesuatu hal menjadi tidak teratur.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu, Lomba Menambal Jalan Raya

31 Maret 2014   13:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kerap kali saya geram dengan kondisi jalan yang berlubang di sana-sini. Bahkan di beberapa kota lubangnya sangat dalam hingga sampai ke akar (lebih parah dibanding gigi yang berlubang). Di daerah Dramaga, Bogor, tingkat dan kualitas lubangnya beragam. Lebih parah lagi terkadang lubang itu tidak terlihat oleh mata dan berada di lokasi yang tak terduga. Dalam jangka waktu dua minggu saja, terjadi kurang lebih empat kali kecelakaan akibat pengendara tidak sempat menghindari lubang jalan.

Namun untuk pertama kalinya saya kagum ketika di pagi hari saya menemukan kondisi jalan yang sudah mulus. Usut punya usut ternyata hari itu akan diadakan konvoi kampanye salah satu partai politik. Hal ini sangat memprihatinkan, jalan raya yang seharusnya diperhatikan untuk kepentingan rakyat malah dijadikan tempat untuk berkampanye.

Memang fenomena ini tidak hanya terjadi satu kali dan di satu wilayah saja. Seharusnya pemerintah yang secara cekatan memperbaiki kondisi jalan yang rusak. Tidak perlu harus menunggu hari raya atau acara khusus, jika memang sudah terlihat jalan itu rusak, seharusnya pemerintah lebih cepat bertindak agar para pengguna jalan merasa nyaman dan aman.

Saya sempat bertanya kepada salah satu pejabat pemerintahan (ketua RT). Ternyata hal demikian terjadi karena beberapa faktor. Bukan salah mereka para ketua RT jika kondisi jalan raya rusak berat. Mereka sudah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah daerah untuk memperbaiki jalan yang rusak, tetapi nampaknya pemerintah daerah masih kurang tanggap dalam hal ini. Katanya birokrasinya susah. Apakah dalam hal ini tidak terjadi sinkronisasi antara pemerintah dengan masyarakat ?

Dalam masa-masa pemilu seperti ini semua partai berlomba-lomba untuk mengambil hati rakyat. Hampir semua jalan diperbaiki, tetapi nampaknya perbaikan ini hanya bertahan sementara. Setelah itu jalan raya akan kembali bolong. Dan selanjutnya tidak ada lagi perbaikan jalan yang dilakukan. Hal ini sudah biasa terjadi di kota Bogor. Jalan-jalan yang berlubang diperbaiki saat pemilu, setelahnya jalan itu akan bolong lagi dan dibiarkan seperti itu selama berbulan-bulan.

Sudah seharusnya paradigma ini dirubah dan diperbaiki. Sudah seharusnya pemerintah cepat tanggap dalam menghadapi kondisi jalan yang berlubang agar tidak lagi memakan banyak nyawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun