Mohon tunggu...
Rudy Han
Rudy Han Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Pemula

Memulai menulis dengan niat dan doa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bulan Bahasa, Momentum Bangkitkan Eksistensi Bahasa Daerah

21 Oktober 2022   10:49 Diperbarui: 21 Oktober 2022   10:50 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Kompas.com

Bulan oktober telah ditetapkan sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia. Bulan ini bisa menjadi momentum untuk mengkaji eksistensi sebuah bahasa. 

Eksistensi yang menjadi perhatian tidak hanya pada Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, melainkan juga eksistensi bahasa daerah. 

Indonesia menjadi salah satu negara yang paling banyak memiliki bahasa daerah, yakni sekitar 718 bahasa daerah. Kondisi ini tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam menjaga keberlangsungan dari bahasa daerah itu sendiri.

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, ada 11 bahasa daerah di Indonesia yang masuk dalam kategori punah. Punahnya bahasa daerah akan memberikan dampak pada kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Selain itu, bahasa daerah yang menjadi ciri khas dan identitas suatu daerah juga bisa hilang apabila keberlangsungan bahasa daerah tidak terjaga dengan baik.

Pemerintah sendiri melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah meluncurkan merdeka belajar dengan tema revitalisasi bahasa daerah pada episode ketujuh belas. Salah satu tujuan akhir dari program ini yakni menjaga keberlangsungan hidup bahasa dan sastra daerah. Pelestarian bahasa daerah tentunya harus menjadi tanggung jawab bersama. Dengan adanya kerja bersama semua pihak, kegiatan atau aktivitas yang mendukung eksistensi bahasa daerah dapat dijalankan dengan baik. Selanjutnya, langkah-langkah yang diambil juga harus disejalankan dengan perkembangan zaman saat ini.

Perkembangan yang ada saat ini menunjukan adanya pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan. Teknologi memiliki peranan penting dalam era globalisasi, dimana era ini, aspek geografis bukan menjadi hambatan dalam membangun komunikasi lintas batas. Pelibatan teknologi diperlukan dalam menjaga eksistensi bahasa daerah. Salah satunya, pemanfaatan media sosial dalam memberikan sosialisasi dan edukasi bahasa daerah. Selain itu, isi penyampaian juga perlu disusun dengan baik dengan memperhatikan karakter dari platform media sosial itu sendiri. Sebagai contoh, adanya konten pada platform media sosial yang menggunakan bahasa daerah sebagai isi kontennya yang dikemas sederhana tetapi tetap menarik untuk dilihat oleh pengguna media sosial.

Selain pemanfaatan platform media sosial, pelestarian bahasa daerah juga perlu dituturkan oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya sejak dini. Penggunaan bahasa daerah dalam percakapan antara orang tua dan anak bisa menjadi langkah persuasif dalam mengenalkan bahasa daerah. Komunikasi dalam keluarga bisa menjadi media yang baik dalam menjaga keberlangsungan bahasa daerah. Peran keluarga dan lingkungan menjadi penting dalam menjembatani proses ini

Selanjutnya, adanya berbagai aktivitas atau kegiatan berbasis pada penguatan literasi bahasa daerah juga perlu menjadi pertimbangan dalam menjaga keberlangsungan bahasa daerah. Kegiatan yang dilakukan akan bisa menjadi jembatan untuk membangun komunikasi dengan skala yang lebih luas. Dampak adanya berbagai kegiatan berbasis literasi bahasa daerah juga bisa dijadikan sebagai bahan dalam melakukan kajian atau evaluasi terhadap eksistensi bahasa daerah yang menjadi objek kajiannya.

Cara-cara diatas merupakan ragam upaya yang bisa dijadikan sebagai bentuk alternatif dalam menjaga sebuah eksistensi. Keberlangsungan bahasa daerah bukan hanya menjadi tanggung jawab salah satu pihak semata. Bahasa daerah sebagai sebuah identitas merupakan tanggung jawab bersama. Untuk itu, diperlukan semangat kebersamaan dalam membangkitkan kembali kecintaan bahasa daerah oleh semua elemen masyarakat. Jika ini bisa terlaksana dengan baik, keberlangsungan bahasa daerah akan senantiasa terjaga dari generasi ke generasi berikutnya. Eksistensi yang terjaga dengan baik dapat menjaga peran dan fungsi dari bahasa daerah, bukan hanya sebagai alat komunikasi melainkan sebagai alat kontrol sosial dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun