Mohon tunggu...
Rudy Gani
Rudy Gani Mohon Tunggu... -

Merupakan seorang pemuda yang berdedikasi pada isu kemasyarakatan, sosial, politik, ekonomi dan budaya.\r\n\r\nAktif di HMI sebagai anggota dan sempat diberi amanah sebagai Ketua Umum Badko HMI 2010-2012.\r\n\r\nkini, sehari-hari menjadi jurnalis dan freelance di media Online dan beberapa koran cetak baik lokal dan nasional\r\n\r\ndapat dihubungi melalui email: pemudatebet@gmail.com / rudygani@berkata.co.id or follow @Rudygani

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perempuan bolehkah Melawan?

24 November 2013   14:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:44 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tidak ada perlawanan yang dilakukan perempuan menjadi hal yang sangat diwajarkan. Mengapa demikian??? Karena di dalam diri perempuan tersebut tumbuh subur doktrin yang menegaskan jika perempuan "harus begini, harus begitu", yang berakar dari tradisi dan tekstualisasi kitab agama yang tafsirannya pro maskulinitas.

Misalnya saja soal perempuan yang harus taat perintah suaminya. Di dalam tradisi dan ayat-ayat Quran memang sangat tegas perintah ini diturunkan. Namun, apabila konteks "ketaatan" ini bertentangan dengan apa yang menjadi keyakinan dan hati nurani sang istri, bolehkah perintah suami itu ditentang???? Boleh saja. Mengapa???

Ketundukkan istri pada suami tak lantas membuat akal logika serta prinsip yang dimiliki menjadi buta. Pada konteks ini, seorang perempuan mesti bersikap kritis meskipun dirinya harus tetap berkata lembut pada sang suami. Terutama ketika apa yang menjadi keinginan di dalam dirinya bertentangan dengan kehendak si suami.

Prinsip keadilan dalam bentuk persamaan hak dan tanggung jawablah yang membebaskan dunia perempuan dari hegemoni pemikiran yang kadung diwariskan dari generasi ke generasi.

Hal itulah yang dilakukan Aisyah, istri Firaun, raja mesir yang mengaku Tuhan. Aisyah merupakan istri Firaun yang sangat cantik. Selain cantik, Firaun sangat menyayangi istrinya. Hingga kemudian kecantikan Aisyah makin muncul tidak saja secara fisik, tapi dalam keyakinannya pada Tuhan.

Ketika Firaun memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan, dia meminta seluruh masyarakat menyembahnya, termasuk sang istri. Aisyah dipaksa mengakui ketuhanan sang suami secara sadar dan patuh. Namun bukanlah Aisyah jika menerima begitu saja perintah sang suami.

Aisyah bersikeras untuk tidak patuh dan tunduk. Baginya, perintah itu tak mungkin dilakukan dirinya. Sebab, Aisyah sudah meyakini Tuhan yang esa, Tuhan yang didakwahkan Musa, anak angkatnya saat itu.

Firaun pun gelap mata. Dia menganggap Aisyah tidak menurut pada suaminya. Sesuatu yang sangat janggal dilakukan seorang istri di masa itu. Diperintahkannya pengawal untuk menyiksa Aisyah hingga dirinya mau menerima Firaun sebagai Tuhan. Berbagai siksaan dia rasakan. Hingga kemudian Aisyah memperoleh hidayah.

Allah lebih dulu mencabut nyawa istri yang mulia itu menghadapnya. Sebelum sebuah batu menimpa jasadnya, Allah sudah lebih dulu perintahkan Jibril mencabut nyawa istri yang teguh dan sabar itu.

Aisyah pun mati dalam keadaan Tauhid, berislam walaupun agama yang dibawa Muhammad belum lahir pada masanya. Bahkan, sebelum dipanggil Tuhan, Aisyah berdoa; Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda, bahwa Aisyah istri Firaun berdoa saat dirinya hendak disiksa;

"Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim".
(At-Tahrim:11). (HR. Abu Ya’la)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun