Mohon tunggu...
Rudy Darmawan
Rudy Darmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum Keluarga Islam

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Klumpuk (Tradisi Kerukunan Pernikahan di Kendal)

18 November 2021   07:45 Diperbarui: 18 November 2021   07:50 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Kendal memiliki segudang tradisi yang berkaitan erat dengan adat kejawen. Pelestarian budaya tidak hanya berfungsi sebagai nilai kearifan lokal tetapi juga bertujuan untuk mempererat persatuan dalam masyarakat. Salah satu tradisi dalam adat pernikahan yang masih dilestarikan sampai saat ini adalah Klumpuk. Tradisi ini menjadi fungsi kebersamaan keluarga dan masyarakat lingkungan sekitar untuk membaur bersama tanpa membedakan agama. Budaya klumpumenjadi tradisi yang selalu turun-temurun dilestarikan oleh masyarakat Kendal.

Kata klumpuk berasal dari bahasa jawa yang berarti berkumpul atau berkelompok. Tradisi Klumpuk merupakan sebuah budaya yang menjadi corak khusus dalam pernikahan. 

Ketika pelaksanaan pernikahan berlangsung semua orang dalam keluarga pengantin dan masyarakat akan membaur menjadi satu. Tujuan dari tradisi klumpuk adalah membantu jalannya pernikahan agar acara pernikahan tidak merugikan tamu undangan yang datang, karena dengan bekerja sama segala sesuatu akan mudah diselesaikan. 

Penggolongan klumpuk terbagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari orang-orang dewasa dan remaja. Adanya nilai dari tradisi ini menjadi warisan filosofi peninggalan orang-orang terdahulu, sebab budaya klumpuk tidak pernah memandang kasta, agama, ataupun gelar dari orang yang mempunyai hajat pernikahan.


Pembagian kelompok dalam tradisi klumpuk dapat dikategorikan menjadi dua perserikatan, yaitu:

1. Kolot
Kolot dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai orang tua, artinya kelompok ini terdiri dari para orang tua yang mayoritas perempuan dan berada didalam kediaman pemilik hajat. Dalam pembagian tugasnya, kolot berfungsi untuk mempersiapkan makanan seperti: Kelicuk, jenang, berkat, dan lain sebagainya.

2. Ngomboan
Ngomboan dalam bahasa Indonesia artinya remaja, tugasnya adalah melayani tamu undangan yang datang mulai dari menyiapkan hidangan sampai mengambil petak.

Budaya klumpuk selalu menjadi wadah silaturahmi antar sesama masyarakat. Adanya tradisi ini juga bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Membantu jalannya pernikahan selalu dilakukan tanpa pamrih oleh keluarga dan masyarakat yang membantu, bahkan tidak ada upah khusus yang harus diberikan. Sebab klumpuk menjadi salah satu pesan moral orang tua agar selalu membantu kepada sesama.

Artikel.

(Rudy Darmawan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun