Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Diaspora Indonesia di China

Penulis adalah Warga Negara Indonesia yang saat ini bekerja dan tinggal di Beijing, China. Penulis ingin membagikan hal-hal menarik di Tiongkok berdasarkan perspektif yang objektif bagi pembaca di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tiongkok dan ASEAN Perkuat Kerja Sama Pendidikan melalui Program Kerja Sama Seribu Sekolah

9 September 2024   13:30 Diperbarui: 9 September 2024   14:30 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proyek Kerja Sama Teknologi Peternakan Laut antara UNHAS dengan universitas Tiongkok. Sumber Gambar: fikp.unhas.ac.id

Kerja sama dan integrasi antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN di bidang pendidikan dan penelitian ilmiah semakin erat terjalin, salah satunya adalah di bidang kelautan. "Proyek Kerja Sama Teknologi Peternakan dan Ekologi Lepas Pantai Tiongkok-Indonesia" yang diinisiasi bersama -sama oleh Shanghai Ocean University, Guangdong Ocean University, dan Universitas Hasanuddin Indonesia telah memberikan dorongan kuat terhadap perlindungan ekologi kelautan dan pemanfaatan sumber daya perikanan secara berkelanjutan.

Peternakan ekologi kelautan seperti sebuah "pastoral ekologis" yang diciptakan dengan cermat di lautan yang luas. Melalui perencanaan dan pengelolaan ilmiah, sejumlah sumber daya hayati laut seperti ikan, udang, kerang, ganggang, dan lain-lain dibudidaya secara bebas di laut untuk membangun habitat yang ideal bagi kehidupan laut, sehingga mewujudkan pemanfaatan sumber daya hayati laut yang berkelanjutan, dan memberikan lebih banyak kontribusi bagi pembangunan komunitas umat manusia yang berkelanjutan.


Sejak dicanangkannya proyek peternakan ekologi laut pada tahun 2021, para ahli dan akademisi dari Tiongkok dan Indonesia telah melakukan diskusi mendalam tentang topik-topik seperti pembangunan terumbu buatan, optimalisasi habitat kehidupan laut, dan pengembangan sumber daya perikanan. Para ahli meneliti kondisi terkini produksi ikan lepas pantai Indonesia, menganalisis kondisi ekosistem terumbu karang, dan melakukan kunjungan lapangan ke pembibitan kerang, sehingga memberikan dukungan ilmiah dan teknologi yang kuat bagi pembangunan berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya perikanan di Indonesia.

Diskusi antara akademisi dari UNHAS dengan ahli dari Tiongkok. Sumber Gambar: fikp.unhas.ac.id
Diskusi antara akademisi dari UNHAS dengan ahli dari Tiongkok. Sumber Gambar: fikp.unhas.ac.id
Yang perlu dicatat adalah meskipun proyek peternakan ekologi kelautan berfokus pada penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi, proyek ini juga sangat mengutamakan pengembangan dan pertukaran talenta. Melalui proyek ini, Tiongkok telah merekrut dan melatih 7 mahasiswa magister dan doktoral Indonesia di bidang kelautan dan perikanan, serta menyelenggarakan berbagai pelatihan teknis di bidang peternakan ekologi kelautan. Selain itu, sebanyak lebih dari 300 teknisi perikanan Indonesia telah mendapatkan pelatihan. 

Dalam kegiatan bertajuk "Proyek Kerja Sama Teknologi Peternakan Ekologi Lepas Pantai Tiongkok-Indonesia" yang dilaksanakan di Universitas Hasanuddin, Wakil Rektor Universitas Hasanuddin Prof Adi Maulana menyampaikan terima kasih kepada Tiongkok atas kerjasama dalam bidang teknologi kelautan dan perikanan. "Kerjasama yang terbangun diharapkan mampu memberikan dampak positif yang besar bukan hanya terbatas pada kerjasama antar universitas tapi lebih luas pada dua negara yaitu Indonesia dan China," ujar Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan ini.


Sebagai model kerja sama pendidikan dan penelitian ilmiah antara Tiongkok dan ASEAN, proyek kerja sama teknologi peternakan lepas  pantai Indonesia-Tiongkok ini telah direkomendasikan untuk berpartisipasi dalam "Konferensi Kerjasama Seribu Sekolah Tiongkok-ASEAN" yang pertama pada tahun 2024. Program tersebut bertujuan untuk mendorong dan mendukung semua sekolah berbagai tingkatan di Tiongkok untuk bergabung, dan terus memperluas kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan ASEAN. "Program Kerja Sama Seribu Sekolah Tiongkok-ASEAN" telah menarik partisipasi lebih dari 1.500 sekolah, sehingga membuka lembaran baru dalam kerja sama Tiongkok dan ASEAN di bidang pendidikan.

Konferensi Kerja Sama Seribu Sekolah Tiongkok-ASEAN. Sumber gambar: Baidu
Konferensi Kerja Sama Seribu Sekolah Tiongkok-ASEAN. Sumber gambar: Baidu
Hubungan persahabatan Tiongkok dan ASEAN memiliki sejarah panjang. Pada tahun 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Pembangunan Komunitas Tiongkok-ASEAN yang senasib dan sepenanggungan, dan kini telah membuahkan sejumlah hasil. Pertukaran dan kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN di bidang pendidikan telah mencapai prestasi yang luar biasa. Keberhasilan implementasi proyek kerjasama Tiongkok-Indonesia di bidang penelitian teknologi peternakan lepas pantai telah memberikan sebuah referensi berharga bagi "Program Kerja Sama Seribu Sekolah Tiongkok-ASEAN". 

Pendidikan adalah fondasi penting yang menentukan kemajuan dan kesejahteraan masyrakat sebuah bangsa. Program ini diharapkan akan menjadi sebuah platform baru bagi Tiongkok dan ASEAN untuk saling belajar dan bergandengan tangan dalam rangka menuju komunitas Tiongkok-ASEAN dengan masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun