Akhir-akhir ini, belanja di Farmers Market atau Pasar Petani menjadi sebuah tren baru di Tiongkok. Di Indonesia, pasar seperti ini lebih dikenal dengan pasar dadakan yang hanya buka pada hari-hari tertentu.
Menjelang Tahun Baru Imlek, sejumlah Pasar Petani yang berlokasi di area pedesaan Beijing ramai dikunjungi warga yang ingin membeli berbagai bahan makanan untuk merayakan Imlek, mulai dari sembako, sayur dan buah segar, hasil ternak hingga aneka jajanan.
Banyak anak muda yang datang ke sini, hanya untuk menikmati aneka jajanan yang dijual di sini, sekaligus menjauh sementara dari hiruk pikuk perkotaan dan merasakan nuansa wisata desa.Â
Wisata desa sangat berkembang di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, hal ini tidak terlepas dari program revitalisasi pedesaan yang diimplementasikan pemerintah Tiongkok.
Misalnya, Pasar Petani yang semakin popular dan menjadi salah satu penggerak ekonomi pedesaan, juga menjadi pendorong keberhasilan program revitalisasi desa.
Bagaimana Tiongkok menjalankan program revitalisasi desa?
Semuanya tertuang dalam Dokumen Nomor Satu Tiongkok yang baru saja diumumkan belum lama ini.
Inti dari dokumen tersebut adalah Program Penghidupan Kembali Pedesaan Hijau, yang diajukan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 2003, saat dirinya masih menjabat sebagai Sekretaris Komite PKT Provinsi Zhejiang.
Program ini bertujuan merenovasi sekitar 10.000 desa terpadu dan mentransformasi sekitar 1.000 desa pusat di antaranya menjadi contoh kemakmuran sedang dalam segala bidang.
Setelah diimplementasikan selama 20 tahun, program ini telah membawa begitu dampak positif bagi pembangunan desa dan kesejahteraan warga desa Tiongkok.