NEWS., Jakarta, 10 Maret 2011 - IBM (NYSE: IBM) mengumumkan Jakarta akan menerima hibah IBM Smarter Cities Challenge. Jakarta akan mendapatkan bantuan dari pakar-pakar terbaik IBM untuk menganalisa dan merekomendasikan bagaimana Jakarta dapat menjadi tempat kerja dan tinggal dan yang lebih baik.
IBM Smarter Cities Challenge adalah sebuah program hibah kompetitif dimana IBM memberikan bantuan teknologi dan layanan dengan nilai total $50 juta kepada 100 pemerintah kota di seluruh dunia selama tiga tahun mendatang. Para pakar IBM pilihan akan memberikan analisa dan rekomendasi kepada para pemimpin kota untuk mendukung pertumbuhan, memberikan layanan perkotaan yang lebih baik, memperluas keterlibatan publik, dan meningkatkan tingkat efisiensi.
IBM memilih kota-kota yang memberikan alasan terkuat mengapa mereka terlibat dalam Smarter Cities Challenge ini. Selama program ini berlangsung, peneliti, konsultan dan pakar teknik IBM akan mencermati berbagai permasalahan di kota-kota tersebut dan memberikan serangkaian opsi dan rekomendasi tindak lanjutnya. Permasalahan yang akan mereka cermati, antara lain, adalah di bidang kesehatan, pendidikan, keselamatan, layanan sosial, transportasi, komunikasi, daya tahan, pengelolaan anggaran, energi dan utilitas.
“Kami memilih Jakarta karena komitmennya terhadap penggunaan data untuk mengambil keputusan yang lebih baik, selain keinginannya untuk menelusuri dan bertindak berdasarkan solusi terbaik untuk mengatasi keprihatinan yang paling mendesak,” jelas Jennifer Crozier, Direktur, IBM Corporate Citizenship & Corporate Affairs. “Kota-kota yang kami pilih terlihat berkomitmen untuk mengimplementasikan program-program yang secara nyata meningkatkan kualitas hidup, dan untuk menciptakan peta perjalanan yang dapat diikuti oleh kota-kota lain. Tantangan yang kita hadapi memang semakin berat, tetapi kami bersemangat melihat prospek bantuan yang dapat kita berikan agar kota-kota ini dapat mengatasi berbagai tantangan terberat di era ini.“
Para spesialis teknologi dan konsultan IBM akan membantu pemerintah-pemerintah perkotaan menganalisa dan memprioritaskan kebutuhan mereka, meninjau kekuatan dan kelemahan mereka, serta mempelajari berbagai strategi yang telah berhasil diterapkan oleh kota-kota lain di seluruh dunia. Setelah mempelajari peran yang dapat dimainkan teknologi pintar untuk mempersatukan dan mempercanggih berbagai aspek kehidupan kota. IBM akan menjabarkan serangkaian strategi konkrit yang dirancang untuk membuat kota-kota lebih sehat, aman, makmur, dan menarik bagi masyarakat dan dunia usaha yang sudah ada maupun yang akan datang.
Tema dalam proyek ini adalah mengumpulkan, berbagi, menganalisa dan bertindak berdasarkan data yang dihasilkan interaksi dan transaksi di perkotaan. Informasi tersebut dapat meliputi nilai tes di sekolah, pengadopsian telepon pintar, statistik kejahatan, lalu lintas kendaraan bermotor dan pejalan kaki, pendapatan pajak hingga penggunaan perpustakaan. Korelasi di antara aspek-aspek yang tampaknya tidak saling berhubungan ini akan digunakan untuk menyusun strategi yang inovatif dan hemat biaya guna mengatasi tantangan yang ada.
Selama program Smarter Cities Challenge ini berlangsung, IBM akan melatih penerima hibah agar mahir menggunakan sebuah situs Web gratis yang bernama City Forward (http://www.cityforward.org). Situs ini memungkinkan para penentu kebijakan, advokasi rakyat, dan publik mendapatkan sudut pandang baru tentang performa kota mereka dibandingkan dengan kota-kota lain. Situs ini menyediakan data yang mudah digunakan agar mereka dapat mengambil keputusan secara lebih terinformasi guna meningkatkan layanan serta membuat warga kota menjadi lebih sehat, bahagia, aman, produktif dan makmur.
Situs ini menangkap statistik penting tentang performa berbagai layanan publik, seperti pendidikan, keselamatan, kesehatan, transportasi, penggunaan lahan, utilitas, energi, lingkungan hidup, pendapatan pribadi, pengeluaran, pertumbuhan penduduk dan lapangan kerja. Para pengguna kemudian dapat mengumpulkan, membandingkan, menganalisa, memvisualisasikan dan mendiskusikan berbagai tren statistik, sehingga mereka memperoleh wawasan nyata yang dapat membantu menentukan kebijakan publik.
Saat ini, kota-kota semakin dituntut untuk menerapkan manajemen perkotaan yang lebih baik. Pada tahun 2008, menurut PBB, untuk pertama kalinya dalam sejarah lebih dari setengah penduduk dunia tinggal di kota-kota besar. Diramalkan penduduk kota Jakarta akan mencapai 17,3 juta pada tahun 2015 atau meningkat 8,21% dari tahun 2010. Data lainnya mengindikasikan bahwa 7,47 juta kendaraan bermotor akan memenuhi kota Jakarta pada tahun 2014, meningkat 70% dari tahun kemarin. *
Smarter Cities Challenge didasari oleh keahlian teknologi yang secara hakiki dimiliki IBM dan pengalamannya selama tiga tahun terakhir mengadakan program hibah Corporate Service Corps yang bersifat pro bono. Corporate Service Corps telah menyebarkan 100 tim yang terdiri dari 1.000 IBMer terbaik dari seluruh dunia yang memiliki kecakapan di bidang teknologi, penelitian ilmiah, pemasaran, keuangan dan pengembangan bisnis. Mereka bekerja-sama dengan pemerintah setempat, kelompok masyarakat nirlaba, dan perusahaan-perusahaan kecil untuk mengembangkan cetak biru yang melibatkan dunia usaha, teknologi dan masyarakat.
“Jakarta menghadapi masalah transportasi karena ketidak tersediaan transportasi umum yang dinilai memadai. Di kota-kota seperti Jakarta, teknologi dapat membuat sistem dan infrastrukturnya menjadi lebih pintar, selain mewujudkan manfaat yang secara langsung mempengaruhi kualitas kehidupan warganya secara hemat biaya. Pengumuman hari ini akan memberikan Jakarta peluang untuk meningkatkan kualitas hidup warganya dan bersaing di perekonomian global,” tutur Suryo Suwignjo, Presiden Direktur, IBM Indonesia.