Tak terasa hampir 4 tahun sejak pulang kampung yang terakhir, dengan berbagai rasa dan haru karena rindu yang sangat kepada teman teman dan saudara saudari disana. Menjelang akhir tahun, sudah mulai mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa pulang kampung. Iya, medan kota tercinta dengan sejuta wisata kuliner yang tak tertandingi, ,mulai dari bika ambon, kwetiau medan, lontong sayur, nasi tim ayam dan masih banyak lagi makanan khas kota medan. demikian sekilas perjalanan ke medan yang penuh likutisasi yang berdampak pada konspirasi waktu terhadap kudeta penerbangan... Lohhhh....
Menjadi sesuatu yang sungguh menggembirakan, kalau sudah merencanakan perjalanan untuk pulang kampung, karena hampir dipastikan akan menikmati sekitar 4 macam alat transportasi yang berbeda beda, dimulai dari pagar rumah, dan menumpang sebuah beca untuk diantar ke terminal ojek, dengan membayar upah beca sebesar 5 ribu rupiah saja, dan saat itu waktu menunjukkan pukul 06.00 wib pagi hari.
Setelah turun dari beca, disini dimulailah petualangan hari ini, dari kota indramayu, menumpang ojek sampai ke stasiun jatibarang, disalah satu kecamatan dikabupaten indramayu dengan berbayar Rp. 20.000 dan menempuh perjalanan selama setengah jam, tibalah sampai didepan stasiun, dan setelah membayar ongkos ojek sambil berkata "Matur nuwun, kang" yahhh pantas untuk seseorang yang sudah memperjuangkan waktuku supaya tiba sampai ditujuan
Antrian tidak terlalu panjang, dan ketika tiba giliran saya, saya memesan tiket tujuan stasiun gambir, dan untuk lebih menikmati kenyamanan perjalanan, saya memilih tiket eksekutif yang harganya hmmmm lumayan untuk zaman sekarang, meskipun saya bukan seorang eksekutif, tetapi minimal bisa merasakan menjadi seorang eksekutif selama 2,5 jam kedepan.. *konspirasi_hati
Menyusuri sepanjang pantura dengan kereta api merupakan sesuatu yang menyenangkan, menatapi hamparan sawah sepanjang Kabupaten  Indramayu sampai Kabupaten Subang, sesuatu yang mungkin jarang didapatkan dikota kota besar sekarang, dan setelah menempuh selama 1 jam lebih, kereta api mulai memasuki daerah cikampek, disini mulai terlihat suasana perkotaan, apalagi setelah kereta api memasuki stasiun gambir, suasana yang kontras mulai terlihat dengan pemandangan gedung gedung bertingkat, dan suasana metropolitan.
Ditandai dengan masuknya para portir pengangkut barang kedalam kereta bisa diartikan posisi kereta api sudah memasuki stasiun gambir dan sebentar lagi saya pun harus beranjak meninggalkan kursi "eksekutif" saya, terdengar dengan lantang suara seorang wanita melalui pengeras suara menyambut kedatangan para tamu dari kereta api yang saya tumpangi.. WELCOME TO JEKARDAHHH....!!!!
Setibanya distasiun gambir, sambil sesekali melihat ke jam tangan, menghitung hitung kembali, ternyata jadwal pesawat saya pukul 16.00 WIB dan sekarang waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB.. WHATTTT...??? Masih 6 jam harus luntang lantung diibukota, karena prediksi saya, supaya jangan terjebak macet dan ketinggalan pesawat, saya berpegang teguh pada prinsip "Lebih cepat lebih baik" tapi kalo lebih cepat 6 jam...??? #bengong
Lalu saya putuskan untuk mencari sarapan saja diseputaran stasiun kereta api gambir, karena seandainya saya sarapan dibandara, bisa saudara saudari bayangkan berapa kali lipat harga yang harus dibayar untuk sebuah makan siang dibandara.
Dan setelah selesai menikmati makan (pagi atau siang ya..?) akhirnya kaki ini melangkah menuju pintu keluar.
"Mas, taksi?" "Mas, Ojek?" "Mas, bajaj?" dan hampir semua para jurumudi menawarkan jasa tumpangan ke saya, saya jadi teringat para penjaja makan di foodcourt atau penjaja baju di grosir "Mas, bolehhhh..!!" <--- saya beri tanda seru deh.. hehe..
Kembali lagi ke laptop...... Dan sayapun menolak setiap tawaran tersebut, memang karena tujuan saya adalah bus damri yang akan membawa saya menuju bandara Soekarno Hatta, dan akhirnya diri ini tenang, santai duduk nyaman dibus AC eksekutif tersebut pukul 11.00 wib siang, dan tiba dibandara pukul 12.00 Wib...