Nama Kelompok    : Brina Melnanda, Nabila Laila Hartini, Nadiyah Rusydah, Rudy Calvin, Ryan Haikal
Dosen Pembimbing : Bu Fatiya Rosyida S.Pd, M.Pd
Kelompok 2 Praksis SosialÂ
Offering K/2022
Kasus bullying di lingkungan sekolah paling banyak terjadi di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan proporsi 25% dari total kasus. Kemudian bullying juga terjadi di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang sama-sama mendapatkan persentase sebesar 18,75%. Sementara di lingkungan Madrasah Tsanawiyah dan pondok pesantren, masing-masing dengan persentase sebesar 6,25%.
Karena kasus bullying yang terus meningkat setiap tahunnya terutama pada tingkatan Sekolah Dasar, maka diperlukan pengetahuan sejak dini terkait dari bahaya tindakan bullying. Pada kesempatan ini, kami mahasiswa Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait bullying di SDN SIDOREJO 03 Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, selama 2 hari yaitu pada 3-4 November 2023. Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan untuk memenuhi proyek dari mata kuliah Praksis Sosial yang diampu oleh Fatiya Rosyida, S.Pd, M.Pd. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman sejak dini mengenai dampak yang diakibatkan dari tindakan bullying serta bahayanya bagi korban yang mengalami tindakan tersebut, sehingga dapat menambah kesadaran mereka untuk menghindari tindakan bullying dalam kehidupan sehari-hari.
Sosialisasi yang dilakukan diikuti oleh seluruh siswa kelas 5 dan 6 SDN SIDOREJO 03 yang berjumlah 47 siswa. Sosialisasi dilakukan oleh kelompok 2 Praksis Sosial yang beranggotakan 5 mahasiswa Universitas Negeri Malang.
Di hari pertama, sosialisasi dilakukan dengan memberikan materi kepada siswa terkait pengertian bullying, jenis-jenis bullying, dampak bullying, serta cara mengatasi tindakan bullying. Siswa diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi tentang bullying, dimana dalam diskusi tersebut, siswa berbagi pengalaman terkait tindakan bullying yang mereka ketahui. Setelahnya siswa diajak untuk dapat mengutarakan pendapat mereka mengenai cara untuk mengatasi tindakan bullying. Selain itu, siswa juga diberikan tayangan video kartun Doraemon terkait bullying, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka tentang tindakan bullying dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
Selanjutnya untuk kegiatan di hari kedua, mahasiswa melanjutkan upaya edukasi dengan mengajak siswa untuk menggambar terkait tema "Stop Bullying" dengan kreativitas masing-masing untuk menyampaikan pesan penting mengenai penolakan terhadap perilaku bullying. Kegiatan tersebut tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan, tetapi juga memberikan platform ekspresi bagi siswa untuk menyampaikan pendapat dan perasaan mereka terkait isu ini. Sehingga nantinya diharapkan pesan anti bullying dapat lebih mudah tersampaikan kepada siswa dan bisa memotivasi mereka untuk bersama-sama menciptakan lingkungan sekolah yang aman.